Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 17 Penyakit yang Tidak Memenuhi Syarat Berangkat Haji, Ini Daftarnya!
Advertisement . Scroll to see content

Makan Seblak Menyebabkan Hipertensi, Ini Faktanya

Kamis, 30 Januari 2025 - 15:36:00 WIB
Makan Seblak Menyebabkan Hipertensi, Ini Faktanya
Makanan seblak dapat berisiko hipertensi. (Foto: Pexels, Instagram)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Apakah benar makan seblak menyebabkan hipertensi? Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSPI Puri Indah dr Muhammad Pranandi, Sp.PD, menjelaskan faktanya.

Baru-baru ini seblak menjadi sorotan publik gegara diduga menjadi penyebab anemia pada 8 ribu remaja putri di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, sepanjang 2024.

Namun, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menegaskan seblak bukanlah biang kerok anemia. Dengan kata lain, tidak bisa hanya seblak yang disalahkan sebagai penyebab anemia.

Anemia sendiri bisa terjadi karena individu kekurangan zat besi dan protein. Seblak dinilai rendah protein dan zat besi, dan jika dikonsumsi secara berlebihan, seorang individu berisiko kekurangan nutrisi tersebut.

"Nggak bisa sesederhana itu, karena perlu melihat keseluruhannya. Jadi, dalam satu hari itu, apa saja yang dimakan. Kalau gara-gara seblak dia jadi mengurangi makanan yang benar-benar diperlukan seperti protein hewani, ya, bisa-bisa saja," kata dr Meta Herdiana Hanindita SpAK(K), anggota unit kerja koordinasi (UKK) Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI, beberapa waktu lalu.

Menjadi pertanyaan sekarang, apakah seblak menyebabkan hipertensi gegara rasa makanan ini yang kerap kali terlalu asin dan gurih?

Seblak Berpotensi Meningkatkan Risiko Hipertensi

Menurut dr Muhammad Pranandi, SpPD, seblak tidak disarankan dikonsumsi penderita hipertensi, terlebih jika rasa seblaknya terlalu asin.

"Nah, kalau bukan penderita hipertensi, saya sarankan tidak terlalu sering makan seblak. Dibatasi saja, karena konsumsi makanan tinggi garam tidak sehat," kata dr Nandi dalam zoom meeting, Kamis (30/1/2025).

Baiknya konsumsi garam itu 1.500 mg per hari. Namun, kata dr Nandi, siapa yang bisa menjamin takaran untuk seblak itu sesuai dengan kebutuhan konsumennya.

Dengan begitu, ada baiknya jangan terlalu sering makan seblak atau kalau bisa rasa asinnya diatur agar tidak terlalu asin.

"Menjadi catatan di sini adalah tidak bisa seblak dijadikan sebagai penyebab utama hipertensi. Tapi, perhatikan juga makanan yang asin, daging merah, hingga makanan cepat saji," kata dr Nandi.

Terlebih, jika Anda memiliki riwayat hipertensi dari orang tua, itu membuat risiko Anda kena hipertensi menjadi lebih tinggi. Hal ini sudah terlihat di zaman sekarang.

Dokter Nandi menjelaskan, banyak pasiennya yang berusia 25-30 tahun yang hipertensi. Penyebabnya adalah pola makan tidak sehat dan lifestyle yang buruk.

"Banyak anak muda yang kena hipertensi, ya, salah satunya suka makan makanan yang asin secara berlebihan. Ngemil yang asin asin, gak kerasa, habis saja keripiknya," kata dr Nandi.

"Kebiasaan semacam ini yang membuat banyak anak muda sekarang kena hipertensi. Jadi, lebih bijak lagi dala mengonsumsi makanan, jangan asal enak saja tapi dimakan berlebihan dan bisa berisiko mengganggu kesehatan tubuh," tambahnya. 

Editor: Muhammad Sukardi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut