Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 5 Doa Agar Pintar dalam Semua Pelajaran Menurut Agama Islam
Advertisement . Scroll to see content

Mencegah Learning Loss pada Anak, Salah Satunya Berikan Buku Cerita

Sabtu, 10 April 2021 - 09:53:00 WIB
Mencegah Learning Loss pada Anak, Salah Satunya Berikan Buku Cerita
Mencegah Learning Loss pada anak (Foto: Atlanta parents magazine)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Istilah learning loss atau hilangnya minat belajar pada anak belakang ini sedang populer menjadi perbincangan hangat. Learning loss bisa saja terjadi karena berkurangnya intensitas interaksi anak dengan guru saat proses pembelajaran.

Apalagi, belajar online atau pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat pandemi Covid-19 di Indonesia telah berlangsung hampir setahun. 

Pemerhati pendidikan Indra Charismiadji mengatakan, perlu adanya pemetaan kondisi siswa di Tanah Air untuk mencegah dampak loss of learning.

"Pandemi Covid-19 membuat siswa kesulitan belajar. Selain kendala infrastruktur, siswa dan guru masih gagap dengan pendidikan jarak jauh (PJJ)," kata Indra dikutip melalui Antara, belum lama ini.

Menurutnya, jika kondisi loss of learning dibiarkan, dikhawatirkan sumber daya manusia (SDM) semakin menurun karena siswa tidak bisa belajar dan mengembangkan diri.

Dalam mencegah terjadinya learning loss, beberapa daerah mulai melakukan berbagai strategi. Salah satunya di Kalimantan Utara.

Walau berada di pedalaman Kalimantan Utara, partisipasi belajar di Kabupaten Tana Tidung selama pandemi Covid-19 mencapai 98 persen.

Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali mengatakan, satu tahun penutupan sekolah telah berdampak pada menurunnya kemampuan belajar siswa (learning loss). Jika tidak direspons segera, learning loss ini akan membawa dampak sosial dan ekonomi yang besar di masa depan.

”Masa depan anak-anak kita saat ini, sangat tergantung kepada seberapa serius kita mengantisipasi learning loss,” ujar Bupati Ibrahim.

Lantas bagaimana cara mencegah learning loss agar tidak dialami anak-anak? Ada lima strategi untuk mengantisipasi learning loss.

Menurut Ibrahim, kelima strategi itu meliputi penggunaan bahan ajar bermakna dan kontekstual, pendampingan belajar, budaya baca, monitoring dan evaluasi, serta pembukaan sekolah.

“Kelima strategi inilah yang membuat partisipasi belajar di Tana Tidung pada Desember 2020 mencapai 98 persen,” ujarnya.

Implementasi kelima strategi ini dimulai dari penyediaan bahan ajar. Menggunakan kurikulum khusus untuk memberikan pengalaman belajar bermakna. Kompetensi yang ada di dalam kurikulum dan modul belajar Kemdikbud dimodifikasi ke dalam lembar aktivitas siswa. Proses modifikasi dilakukan melalui pelatihan berbasis KKG dan MGMP.

Selain itu, lanjutnya, membuat kebijakan guru kunjung. Secara terjadwal guru mengunjungi rumah siswa untuk mengantarkan lembar aktivitas siswa (LAS) dan melakukan pembimbingan belajar.

"Kunjungan belajar dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Kebijakan ini diambil karena tidak semua siswa bisa belajar secara online. Hanya 11 persen siswa yang bisa belajar menggunakan modal belajar video conference," kata Ibrahim

Dia menambahkan, pengembangan budaya baca selama pandemi dilakukan melalui kegiatan membaca yang menyenangkan. Sekolah diwajibkan meminjamkan buku cerita kepada siswa. 

"Peminjaman buku ini membuat siswa tertarik membaca lebih banyak buku dan senang berada di rumah. Jika anak belum bisa membaca, maka orang tua yang dilatih untuk membacakan buku cerita," kata dia.

Upaya lain yang dilakukan untuk mengantisipasi learning loss, adalah secara perlahan membuka sekolah kembali. 

"Ujicoba pembukaan telah berlangsung sejak Oktober 2020 melalui pilot di dua SMP. Pengalaman dari pilot pembelajaran tatap muka (PTM) di dua SMP ini, kemudian digunakan untuk membuka lebih banyak sekolah lagi," katanya.

Ibrahim menambahkan, perlu dilakukan pemulihan kemampuan belajar. Dia menyadari pembukaan sekolah tidak otomatis menahan laju learning loss. 

Menurutnya, pembukaan sekolah malah bisa memperburuk laju learning loss. Dibutuhkan upaya pemulihan kemampuan belajar terlebih dahulu, agar siswa yang sudah lama tidak belajar bisa mengejar ketertinggalannya.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut