Mengenal Badai Sitokin Bikin Deddy Corbuzier Kritis, Dokter Gunawan: Terlambat Ditangani Bisa Meninggal
JAKARTA, iNews.id - Dokter Spesialis Penyakit Dalam berbasis di Jakarta dr Gunawan, SpPD menjelaskan kondisi Deddy Corbuzier saat terkena cytokine storm atau badai sitokin. Dia mengatakan, sang Mentalist sekaligus YouTuber itu bisa meninggal dunia jika penanganannya terlambat.
Hal itu dia ungkapkan langsung di hadapan Deddy Corbuzier saat menjadi bintang tamu dalam podcast-nya. Penjelasan itu dia kemukakan untuk menjawab rasa penasaran Deddy.
“Pada saat itu, artinya saya bisa mati?” tanya Deddy kepada dokter yang menanganinya saat dirawat di RS Medistra. “Bisa,” jawab dr Gunawan singkat, seperti dikutip dari kanal YouTube Deddy Corbuzier, Minggu (22/8/2021).
Mendengar jawaban itu, Deddy kaget sampai tercekat hingga mengambil botol minum yang ada di dekatnya. “Saya bisa mati pada saat itu?” tanyanya lagi dengan nada sedikit syok.
Dr Gunawan menjelaskan bahwa kemungkinan buruk itu bisa terjadi apabila penanganan terlambat dan peradangan dalam tubuh Deddy meluas.
“Jadi kalau kita terlambat artinya peradangannya berjalan terus, paru-paru Anda rusaknya bertambah banyak. Terus terang, itu akan mempengaruhi kapasitas oksigen ke badan anda,” jelas dr Gunawan.
Dia melanjutkan, peradangan luas tersebut nantinya akan meninggalkan bekas di paru-paru. “Sehingga paru-paru tidak bisa mengembang dengan baik, oksigennya enggak sampai. Orang hidup kan perlu oksigen, perlu makan, oksigen nomor satu, kalau enggak ada oksigen kita mati. Itu yang terjadi pada pasien Covid-19,” terangnya.
Dia mengimbau juga kepada pasien Covid-19 agar berhati-hati jika ada demam lagi di minggu kedua setelah terinfeksi.
“Begitu ada demam, ini ada kemungkinan nanti akan ada cytokine storm, terutama demam yang muncul pada minggu kedua. Karena minggu pertama itu respons badannya masih appropriate, masih baik-baik aja, begitu minggu kedua ada demam hati-hati. Kemungkinan ada peradangan yang lebih luas lagi dan kemungkinan ada badai sitokin,” paparnya.
Editor: Elvira Anna