Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Cabai Bisa Bantu Turunkan Hipertensi, tapi Jangan Asal Konsumsi Ini Perlu Diperhatikan
Advertisement . Scroll to see content

Mengenal Hipertensi, Silent Killer Penyebab Stroke & Penyakit Jantung

Selasa, 07 Agustus 2018 - 17:50:00 WIB
Mengenal Hipertensi, Silent Killer Penyebab Stroke & Penyakit Jantung
Biasakan rutin mengecek kesehatan. (Foto: India)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit yang mengantarkan ke arah komplikasi mematikan jika tak ditangani sejak dini. Sebab dari hipertensi dapat menyebabkan komplikasi, seperti striker penyakit jantung dan gagal ginjal.

Tak cuma menyumbang angka kematian, hipertensi juga menelan anggaran besar. Data dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mencatat, sepanjang semester 1/2017 telah mengeluarkan dana Rp12,7 triliun untuk membiayai penyakit tak menular, seperti stroke, jantung, kanker, hingga gagal ginjal.

Salah satu yang menyebabkan penyakit-penyakit mematikan tersebut adalah hipertensi. Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Dr. Bambang Widyantoro mengatakan, survei menunjukkan bahwa hipertensi dapat meningkatkan risiko stroke dan risiko serangan jantung.

Hal ini diketahui dari survei May Measurement Month tahun 2017 dan 2018, yang mengukur tekanan darah lebih dari 70.000 orang di 34 provinsi Indonesia pada 2017 dan 120.000 orang di 27 provinsi di 2018.

"Data pengukuran tekanan darah lebih dari 70.000 masyarakat Indonesia selama Mei 2017 menunjukkan, satu dari tiga orang dewasa dengan usia sekitar 41 tahun mengalami peningkatan tekanan darah, dan saty dari enam orang sudah mengonsumsi obat penurun tekanan darah," kata Dr. Bambang saat konferensi pers di Fairmont Hotel Jakarta, Senayan, Jakarta, Selasa (7/8/2018).

Dari sinilah kemudian diketahui jika 7,7 persen dari penderita hipertensi sudah pernah mengalami stroke, sebanyak 15,7 persen menderita penyakit jantung koroner, dengan lebih dari 19 persen masih merokok aktif dan 16,2 persen dari penderita hipertensi, juga menderita diabetes.

"Survei ini juga menunjukkan, hipertensi terbukti meningkatkan risiko stroke 11 kali lebih tinggi dan risiko serangan jantung koroner delapan kali lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tekanan darahnya normal," kata dr. Bambang Widyantoro.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia atau Indonesian Society of Hypertension (InaSH) dr. Tunggul D Situmorang mengatakan, hal ini karena hipertensi dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh yang memiliki pembuluh darah.

"Di antaranya jantung, ginjal dan otak, ini karena hipertensi adalah silent killer. Hipertensi menjadi masalah yang paling besar andilnya untuk menyebabkan kematian," ucapnya.

Editor: Tuty Ocktaviany

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut