Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jangan Sepelekan Kanker Limfoma Hodgkin, Kenali Penanganan dan Terapinya!
Advertisement . Scroll to see content

Mengenal Kanker Limfoma Hodgkin, Penyakit Mematikan Pembunuh Manusia

Rabu, 17 Januari 2018 - 16:57:00 WIB
Mengenal Kanker Limfoma Hodgkin, Penyakit Mematikan Pembunuh Manusia
Kanker limfoma hodgkin salah satu penyakit mematikan pembunuh manusia. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kanker menjadi salah satu penyakit yang paling banyak membunuh manusia di dunia. Terbukti, berdasarkan data International Agency for Research on Cancer dari World Health Organizaton (WHO) tahun 2012, terdapat 14,1 juta kasus kanker baru dan 8,2 juta orang meninggal akibat kanker.

Di Indonesia, datanya tak kalah mencengangkan. Bersumber dari data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, tingkat prevelensi kanker telah mencapai hampir 350 ribu jiwa.

Ada berbagai jenis kanker yang berpotensi membunuh manusia dikarenakan hidup yang tidak sehat. Salah satunya adalah kanker limfoma hodgkin.

"Kanker limfoma hodgkin adalah kanker yang menyerang sistem kelenjar getah bening, yang mana itu adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh manusia," kata Ketua Perhimpunan Hematologi-Onkologi Medik Arry H. Reksodiputro di Gran Melia Hotel, Jakarta, Rabu (17/1/2018).

Ia mengatakan, terdapat dua jenis kanker yant terjadi pada sistem kelenjar getah bening.

"Ada limfoma hodgkin dan non-hidgkin limfoma," imbuh dia.

Menurut dia, terdapat 62.000 kasus kanker limfoma hodgkin di dunia. sementara itu 25.000 penderita kanker jenis ini meninggal dunia setiap tahun.

"Kanker ini bisa disembuhkan, tetapi tidak 100 persen, paling tidak 40 persen masih bisa. Semakin tinggi stadiumnya semakin sulit, oleh sebab itu cek ke ahli penyakit dalam itu perlu. Jangan ke dukun," ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya mengenali gejala penyakit kanker mematikan nomor 6  di Indonesia ini.

“Gejalanya itu ada benjolan, umumnya di area ketiak dan leher. Memang itu belum tentu kanker, tetapi kalau kanker limfoma hodgkin, dia demam, banyak berkeringat, lemas, gatal-gatal, dan beratnya turun. Yang paling penting adalah, beratnya turun,” kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hematologi-Onkologi Medik Doddy Ranuhardy, diagnosa selanjutnya dilakukan oleh tenaga medis.

"Selanjutnya itu, diagnosa dengan cara biopsi, mengambil sebagian kecil kelenjarnya saja. Kita cek baru berikan obatnya," kata dia.

Sementara untuk pengobatannya, tenaga medis masih mengandalkan kemoterapi.

"Pengobatan itu berlaku bagi penderita stadium satu hingga empat. Penderita 80 persen target sembuh, tapi memang ada yang kambuh sekitar 20 persen," tuturnya.

Editor: Nanang Wijayanto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut