Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kasus Covid-19 Naik, Jokowi Sebut Masih Terkendali
Advertisement . Scroll to see content

Menkes Tanggapi Kenaikan Kasus Covid-19 dan Prediksi Gelombang Baru Omicron Juli 2022

Jumat, 10 Juni 2022 - 13:53:00 WIB
Menkes Tanggapi Kenaikan Kasus Covid-19 dan Prediksi Gelombang Baru Omicron Juli 2022
Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan terkait peningkatan kasus Covid-19 3 hari terakhir. (Foto: Sukardi)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Dalam 3 hari terakhir terjadi peningkatan kasus Covid-19. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan penyebabnya yaitu momen libur beberapa waktu lalu.

"Secara historis kalau kita lihat kenaikan itu bukan 3 hari setelah hari raya tetapi antara 27 hari sampai 35 hari sesudah hari raya besar Natal maupun lebaran kemarin," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam Konferensi Pers, Jumat (10/6/2022)

Lebih jauh, Menkes Budi mengatakan kenaikan kasus merupakan hal yang normal. Di mana setiap ada momen liburan panjang atau hari raya, dia mengatakan pasti terjadi kenaikan kasus Covid-19.

Selanjutnya, faktor lainnya disebabkan karena varian baru yang terdeteksi di berbagai negara, seperti Singapura. Varian BA.4 dan BA.5 menjadi indikator, menyebabkan kenaikan kasus Covid-19 berbagai negara. 

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menanggapi prediksi Singapura yang mengatakan bakal terjadi gelombang baru Omicron pada Juli 2022. Menurut Menkes, kenaikan kasus Covid-19 saat ini lebih didominasi oleh varian baru, bukan akibat momen liburan atau hari raya. 

"Kami sudah memastikan, kenaikan kasus itu akibat varian baru, bukan liburan atau hari besar," terang Menkes.

Menkes mengatakan varian baru tersebut memiliki jenjang-jenjangnya. Ada variant of interest (VoI) ataupun variant of concern (VoC), yang paling dikhawatirkan itu adalah variant of concern. Badan Kesehatan Dunia (WHO) saat ini pun menetapkan Omicron sebagai VoC. 

"Dari Omicron itu, lahir beberapa subvarian sebut saja BA.4 dan BA.5 yang saat ini menyebabkan kenaikan kasus di Eropa maupun beberapa negara di Asia serta Amerika Serikat," ujar Menkes. 

Varian BA.4 dan BA.5 itu sendiri, kata Menkes, saat ini tengah dimonitor oleh seluruh dunia, karena varian tersebut dipercaya dapat menghindari imunitas yang telah terbentuk dari vaksinasi dan penularannya cepat. 

Meski ada ancaman BA.4 dan BA.5, Menkes cukup yakin bahwa kekebalan kelompok di Indonesia masih kuat, terlihat dari hasil sero survei dari Maret kemarin. "Lagipula, penambahan kasus BA.4 dan BA.5 masih dalam taraf aman," tuturnya. 

Sebelumnya, Singapura memperkirakan gelombang baru Omicron terjadi pada Juli 2022. Menurut Menkes Singapura, gelombang baru Omicron tersebut akibat dari terus menurunnya kadar antibodi masyarakat. 

Editor: Dyah Ayu Pamela

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut