Miliki Gigi Lebih Cerah dengan Mudah, Ini Rahasianya
JAKARTA, iNews.id – Memiliki gigi cerah dan putih memang tidak sulit lagi. Kini, ada perawatan khusus yang bisa Anda lakukan di klinik kecantikan, seperti In Office Bleaching.
In Office Bleaching adalah perawatan yang hanya mencerahkan warna gigi dan dilakukan oleh operator dokter gigi di klinik.
“Pada umumnya bahan dasar In Office Bleaching, yaitu hidrogen peroksida dengan kadar persentase sekitar 30 persen-40 persen. Dengan menggunakan bahan dan persentase sebesar itu, tindakan tersebut hanya dapat dilakukan oleh dokter gigi yang dilakukan dengan penanganan yang hati-hati,” kata drg. Ditha Eka Prasdianto dari The Clinic Beautylosophy di Jakarta, Selasa (22/5/2018).
Sebelum tindakan, kata dia, dapat dilakukan pembersihan plak dan karang gigi pada sekitar area yang akan dilakukan tindakan. Tujuannya, agar cairan bahan bleaching tidak terhalangi.
“Selain itu, dilakukan foto keadaan sebelum gigi dilakukan tindakan bleaching dan sesudahnya untuk melihat seberapa besar perubahan cerahnya gigi. Proses pengerjaannya berkisar 20 menit dan dilakukan dua kali atau 15 menit sebanyak tiga kali,” katanya.
Sebelum tindakan, lanjut dia, biasnaya diberikan cairan pelindung gusi agar tidak terkena cairan bleaching.
“Kalau terkena memang menimbulkan sensasi perih dan akan berwarna putih. Namun, jangan khawatir. Setelah proses bleaching selesai, berangsur-angsur keadaan gusi akan kembali seperti semula,” ucapnya.
Dokter ramah ini mengatakan, selama proses bleaching dapat menimbulkan rasa ngilu. Dari yang tidak ada rasa ngilu, jarang, dan sering. Namun setelah proses bleaching selesai, berangsur-angsur rasa ngilu akan hilang dengan sendirinya.
“Hasil cerahnya warna gigi setiap orang berbeda-beda, tergantung keadaan gigi dari pasien tersebut. Namun, dapat dipastikan akan selalu ada perubahan,” ucapnya.
Dia juga mengingatkan, setelah proses bleaching, sebaiknya hindari selama tujuh hari makanan dan minuman yang berwarna. Misalkan, kopi, rokok, dan teh. “Jangan lupa untuk tersenyum,” ujarnya.
Editor: Tuty Ocktaviany