Mitos atau Fakta Makanan Berlemak Tak Boleh Dikonsumsi saat Rutin Olahraga? Ini Penjelasan Ahli

JAKARTA, iNews.id - Benarkah makanan berlemak harus dijauhi saat rutin berolahraga demi membentuk tubuh ideal? Pertanyaan ini kerap terlontar saat kita memulai diet dengan cara olahraga dan hidup sehat. Apakah pendapat itu benar atau hanya mitos belaka.

Menurut Dr. Mury Kuswary, SPd, MSi, Ketua Asosiasi Nutrisionis Olahraga & Kebugaran Indonesia (ANOKI), ternyata ada beberapa asupan gizi yang esensial bagi seorang untuk meningkatkan kekuatan otot, daya tahan fisik, dan proses pemulihan setelah latihan fisik intens (olahraga beban atau cardio)

“Biasanya untuk seorang atlet, meningkatkan kekuatan otot tentunya membutuhkan makanan dengan zat gizi yang tinggi. Salah satunya protein yang berperan sangat penting dalam membantu proses sintesis protein, supaya kekuatan otot serta proses recovery nantinya menjadi optimal," kata Dr Mury, Senin (12/9/2022).

Kendati protein memiliki peran penting, tentunya juga harus didukung dengan zat gizi makro dan mikro lainnya dengan kualitas yang baik. Semisal tubuh juga memerlukan kandungan lemak baik yang diperoleh dari buah seperti alpukat. Jadi tak sepenuhnya benar jika sedang diet atau rutin olahraga makanan dengan kandungan lemak baik dihindari.

Perlu diingat juga tubuh membutuhkan gizi seimbang, yakni lemak, protein, karbohidrat, dan serat. Gizi ibarat bahan bakar kendaraan bagi siapa saja termasuk mereka yang rutin olahraga.

“Sebaik apapun kendaraan tanpa bahan bakar yang baik akan berjalan dengan lambat. Oleh karena itu sangat penting pengetahuan gizi bagi setiap orang, khususnya atlet dan mereka yang rutin olahraga,” ujar Dr. Mury.

Berkaca dari kebutuhan gizi para penggiat olahraga dan pecinta diet sehat, belum lama ini Ajinomoto memiliki program unggulan untuk pengembangan kebutuhan atlet maupun pegiat olahraga dengan Winning Meals Kachimeshi. Program ini merupakan adaptasi dari program Ajinomoto Co Inc di Jepang dengan nama Victory Project. Tujuan program adalah mendukung kondisi atlet di Jepang melalui bimbingan terkontrol dari nutrisionis olahraga, pemberian menu makanan dan gizi yang disesuaikan disertai dengan suplementasi produk aminoVITAL.