Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kasus Covid-19 Naik Lagi di Indonesia, Anak-Anak Paling Rentan!
Advertisement . Scroll to see content

Modal Utama Lawan Corona, Pakar: Sejahtera Secara Psikologis

Minggu, 10 Mei 2020 - 14:38:00 WIB
Modal Utama Lawan Corona, Pakar: Sejahtera Secara Psikologis
Ahli Psikologi Politik Prof Hamdi Muluk bicara cara melawan corona. (Foto: BNPB)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pandemi Covid-19 yang disebabkan oleh merebaknya virus SARS-CoV-2 atau corona jenis baru, sudah menjadi gejala multidimensi. Tidak hanya persolan kesehatan (medis), tetapi juga masalah sosial, ekonomi, budaya dan tentu saja aspek psikologis.

Ahli Psikologi Politik, Prof Hamdi Muluk mengatakan dalam kondisi tersebut, penataan aspek psikologi menjadi sangat penting dalam kaitan upaya untuk menurunkan angka penambahan kasus Covid-19.

“Kondisi psikologis ini tentu juga akan mempengaruhi penanganan Covid-19. Kalau seseorang tidak sejahtera secara psikologis, ini nanti usaha pelandaian ini terkendala karena perilaku tidak mendukung,” kata Hamdi dalam penjelasannya di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Minggu (10/5/2020).

Secara umum, Hamdi juga mengatakan kondisi persoalan multidimensi itu sifatnya bahkan sudah menjadi disruptif. Artinya, membuat kondisi yang selama ini baku (normal) menjadi ke arah “normalitas baru” (new normal).

“Kondisi pandemi ini sekonyong-konyong membuat perubahan baru, orang bilang ini distruptif. Tiba-tiba sesuatu yang normal ini menjadi luluh lantak menjadi situasi tidak normal, bahkan diramal menjadi normalitas baru,” ucapnya.

Lebih lanjut, Hamdi juga menjelaskan bagaimana aspek psikologi penting dalam kaitannya melawan Covid-19. Menurut Hamdi, kondisi psikologi berada pada dasar bagi seseorang dalam menghadapi goncangan yang ditimbulkan oleh Covid-19.

Selama ini mungkin orang tidak memahami bahwa kesejahteraan itu tidak hanya secara ekonomi, fisik, tapi juga kesejahteraan psikologi atau phsycological well being. Secara umum memang tiga jenis kesejahteraan ini saling berkaitan.

Dalam hal ini, kondisi fisik yang prima dengan asupan gizi seimbang dapat berdampak kepada kondisi psikologis yang kuat juga.

"Kalau ekonomi kita tidak sejahtera, maka bagaimana kita bisa makan. Fisik jika tidak sejahtera, maka berimbas juga pada psikologi,” kata Hamdi.

Hal tersebut berlaku juga sebaliknya, apabila seseorang mampu dalam segi ekonomi. Tetapi kondisi psikologis seseorang yang rapuh, maka dapat memperlemah imunitas tubuh sehingga fisik menjadi rentan.

“Walaupun Anda berkecukupan secara ekonomi, kalau batin resah terus, gelisah kalau Anda ketakutan, Anda menjadi stres, depresi, kondisi psikologi memburuk dan kondisi fisik memburuk, nanti ujung-ujungnya dirawat dan ekonomi terpengaruh juga,” ucap Hamdi.

Oleh sebab itu, penting bagi seseorang memiliki kesejahteraan psikologi yang bagus. Sebab sudah jelas dalam beberapa riset bahwa psychological well being mempengaruhi tingkat imunitas seseorang.

“Imunitas ini kata kunci melawan pandemi. Jadi, pandemi dampaknya tidak terlalu dahsyat kalau setiap orang (memiliki) imun, baik secara fisik dan psikologi. Oleh karena itu, perlu ditata bagaimana setiap orang memiliki psychological well being,” kata Hamdi.

Editor: Tuty Ocktaviany

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut