Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jelang Mudik, Pangkoopsau I Tinjau Vaksinasi Booster MNC Peduli di Kebon Sirih Jakpus
Advertisement . Scroll to see content

Moderna Ciptakan Vaksin Booster Modifikasi, Diklaim Kuat Lawan Omicron! 

Rabu, 20 April 2022 - 13:23:00 WIB
Moderna Ciptakan Vaksin Booster Modifikasi, Diklaim Kuat Lawan Omicron! 
ilustrasi vaksin. (Foto: Reuters).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Moderna dalam pernyataan terbarunya mengatakan vaksin booster versi terbaru ciptaannya yang diberi nama 'vaksin bivalen' diklaim lebih kuat melawan Omicron. Hal ini didapat dari penilaian respons kekebalan terhadap varian Covid-19 yang mendominasi kasus secara global.

"Vaksin booster Moderna versi terbaru ini terbuat dari penggabungan vaksin khusus varian beta dengan formula asli Moderna," kata laporan NBC News, dikutip iNews.id, Rabu (20/4/2022). 

Vaksin hasil modifikasi tersebut, menawarkan perlindungan yang lebih kuat terhadap virus Covid-19 dibandingkan dengan booster yang ada sekarang. Hal ini karena booster Moderna terdahulu menargetkan virus asli Covid-19 yang teridentifikasi pada akhir 2019. 

"Klaim Moderna cukup membantu, tapi tetap saja diperlukan banyak data sampai akhirnya ilmuwan percaya akan hal tersebut." kata Dokter Isaac Bogoch, seorang dokter penyakit menular dan profesor kedokteran di University of Toronto tentang klaim tersebut.

Temuan ini baru disampaikan melalui pihak perusahaan, sehingga data lengkapnya belum ditinjau oleh ilmuwan dari luar. Jadi bagaimana studi vaksin bivalen ini dikerjakan Moderna? 

Data Moderna mengungkapkan, vaksin booster modifikasi tersebut sudah melewati uji klinis yang dilakukan pada 300 orang pada 50 mikrogram dosis. Vaksin booster itu menunjukan toleransi yang baik pada tubuh subjek penelitian.

Selanjutnya, efek samping dilaporkan serupa dengan produk vaksin Covid-19 lainnya. Sehingga vaksin booster modifikasi tersebut cukup aman untuk tubuh manusia. 

"Moderna tidak menyampaikan informasi apakah data hasil studi ini akan disampaikan ke Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) atau tidak. Vaksin booster ini pun belum tersedia untuk publik," kata laporan NBC News tersebut. 

Editor: Dyah Ayu Pamela

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut