Ngeri! 14 Anak Meninggal Dunia gegara Sirup Obat Batuk Ini
JAKARTA, iNews.id - India melaporkan kasus kematian setidaknya pada 14 anak akibat obat batuk sediaan sirup merek Coldrif. Korban mengalami gagal ginjal akut dan gejala berat lainnya usai minum obat batuk tersebut.
Laporan NDTV menerangkan, banyak kasus gagal ginjal akut ditemukan di Madhya Pradesh dan Rajasthan, dan itu terkait dengan konsumsi obat batuk sirup merek Coldrif. Gegara itu, pemerintah setempat melarang peredaran obat.
"Kementerian Kesehatan India telah mengonfirmasi bahwa sampel dari unit manufaktur Coldrif di Tamil Nadu mengandung dietilen glikol (DEG), pelarut beracun yang menjadi pemicu masalah global beberapa waktu lalu. DEG ditemukan di obat tersebut dengan kadar di atas batas yang diizinkan," ungkap NDTV, dikutip Selasa (7/10/2025).
Menanggapi hal ini, pemerintah pusat telah mengeluarkan imbauan yang membatasi penggunaan sirup obat batuk pada anak-anak yang sangat kecil, dan regulator negara bagian sedang melakukan pengujian sampel sirup secara luas, termasuk bath dan merek lain.
Lebih lanjut, polisi telah menetapkan Sresan Pharma selaku produsen sirup Coldrif sebagai tersangka utama dan menangkap seorang dokter bernama Praveen Soni yang diketahui meresepkan obat tersebut ke sebagian besar korban.
Etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) adalah pelarut industri yang umum digunakan dalam antibeku, minyak rem, plastik, dan produk industri lainnya. Keduanya tidak disetujui untuk penggunaan farmasi dalam jumlah yang signifikan.
Mengacu pada standar peraturan di seluruh dunia, seringkali mewajibkan kontaminasi DEG atau EG berada di bawah ambang batas yang sangat rendah, misalnya sama dengan atau kurang dari 0,1% dalam komponen dan formulasi akhir sirup obat batuk.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah berulang kali mengeluarkan peringatan produk medis tentang kontaminasi DEG dan EG dalam obat-obatan anak. Karena jumlah kecil sekalipun dapat menyebabkan kerusakan parah, terutama pada anak-anak yang ginjalnya lebih rentan, setiap kecurigaan adanya DEG atau EG dalam obat-obatan dianggap sebagai keadaan darurat.
Menjadi pertanyaan sekarang, apa yang akan terjadi jika DEG tertelan bayi? Simak beritanya sampai selesai.
Ketika tertelan, EG dan DEG dimetabolisme atau dipecah dalam tubuh menjadi produk sampingan toksik (misalnya asam glikolat, asam oksalat, asam diglikolat) yang merusak organ, terutama ginjal.
Kerusakan utama pada keracunan akut adalah nefrotoksisitas, yang mengacu pada perkembangan cedera tubulus akut, asidosis metabolik, dan akhirnya gagal ginjal akut. Efek lain dari toksisitas ini dapat meliputi disfungsi neurologis, gangguan metabolisme, dan kerusakan multi-organ.
Editor: Muhammad Sukardi