Penelitian di Pakistan Temukan Kombinasi Habbatussauda dan Madu Cepat Bersihkan Virus Covid-19
JAKARTA, iNews.id - Penelitian di Pakistan mengungkapkan bahwa kombinasi habbatussauda dan madu efektif dalam mempercepat pemulihan pasien Covid-19.
Hal tersebut disampaikan tim Edukasi Media Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), dr. Afifah K. Vardhani, M.Si dari hasil studi yang dilakukan pada 30 April – 29 Juli 2020, terhadap 313 pasien yang menderita Covid-19.
Dari 313 pasien yang telah diuji, di antaranya terdapat 210 pasien menderita gejala sedang dan sebanyak 103 pasien lainnya mengalami gejala berat. Studi tersebut dilakukan secara multisenter, terkontrol plasebo, dan secara acak.
Dari seluruh sampel, sebanyak 157 pasien diberikan terapi tambahan atau di luar obat konvensional berupa habbatussauda (80 gr/ kbBB/ hari) yang dikombinasikan dengan madu (1 gr/kgBB/ hari). Adapun 156 pasien lainnya hanya diberikan obat konvensional dan plasebo.
Hasil penelitian menunjukkan pasien yang mendapatkan terapi tambahan habbatussauda dan madu mengalami peringanan gejala lebih cepat dibandingkan pasien plasebo dengan rincian:
1. Gejala sedang: habbatussauda dan madu 4 hari, sedangkan plasebo membutuhkan waktu 6 hari.
2. Gejala berat: habbatussauda dan madu 6 hari, sedangkan plasebo membutuhkan waktu 13 hari.
Pembersihan virus pun diketahui berlangsung lebih cepat
1. Gejala sedang: habbatussauda dan madu 6 hari, sedangkan plasebo membutuhkan waktu 10 hari.
2. Gejala berat: habbatussauda dan madu 8,5 hari, sedangkan plasebo membutuhkan waktu 12 hari.
Di samping itu, kombinasi habbatussauda dan madu juga efektif mengurangi angka kematian pada pasien gejala berat sebanyak empat kali lebih rendah.
“Habbatussauda mengandung senyawa aktif utama yaitu thymoquinone yang memiliki aktivitas antioksidan, anti-inflamasi, antivirus, anti mikroba, dan imunomodulator. Berdasarkan studi in vitro di Mesir, thymoquinone pada habbatussauda menunjukkan aktivitas antivirus terhadap virus SARS-CoV-2, serta mampu menghambat replikasi virus,” kata dr. Afifah, dalam siaran pers yang diterima iNews.id.
Mengutip jurnal Clinical and Experimental Pharmacology and Physiology yang dilakukan oleh University of Technology Sydney (UTS) Australia, kandungan thymoquinone dalam habbatussauda diketahui memiliki potensi untuk menghentikan virus Corona.
Semakin banyak studi pemodelan yang membuktikan bahwa thymoquinone, bahan aktif Nigella Sativa, lebih dikenal sebagai Fennel Flower, dapat menempel pada protein spike virus Covid-19 dan menghambat virus untuk menginfeksi paru-paru.
Kandungan ini juga dapat memblokir badai sitokin yang memengaruhi keparahan pasien yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19.
“Kementerian Kesehatan RI melalui surat edaran No. HK.02.02/IV/2243/2020 juga menganjurkan konsumsi tanaman obat habbatussauda untuk memelihara kesehatan, pencegahan penyakit dan perawatan kesehatan termasuk pada masa kedaruratan kesehatan masyarakat atau bencana nasional Covid-19,” tuturnya.
Editor: Dyah Ayu Pamela