Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Doa agar Haid Cepat Keluar, Muslimah Harus Tahu!
Advertisement . Scroll to see content

Penyebab Depresi Sebelum Menstruasi, Premenstrual Dysphoric Disorder

Minggu, 23 September 2018 - 20:10:00 WIB
Penyebab Depresi Sebelum Menstruasi, Premenstrual Dysphoric Disorder
Jika Anda merasa lebih cemas dan cenderung depresi seminggu atau dua minggu sebelum menstruasi, artinya Anda memiliki premenstrual dysphoric disorder (PMDD). (Foto: Ladiesin)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Perasaan tertekan, cemas, dan depresi merupakan gejala yang dialami banyak perempuan saat mengalami premenstrual syndrome (PMS) atau masa-masa sebelum menstruasi. Jika Anda pernah merasa lebih cemas dan cenderung depresi seminggu atau dua minggu sebelum menstruasi, itu artinya Anda memiliki premenstrual dysphoric disorder (PMDD).

Ini merupakan gangguan disforik pramenstruasi yang umumnya terjadi dua minggu sebelum menstruasi terjadi. Dilansir dari WebMd, Minggu (23/9/2018), gejala PMDD meliputi perubahan suasana hati, depresi, dan perasaan putus asa.

Selain itu, mereka juga mengalami rasa marah yang intens, ketegangan, cemas, penurunan terhadap minat sehari-hari, sulit berkonsentrasi, kelelahan hingga gangguan tidur dan pencernaan.

Apa penyebabnya?

Menurut penelitian telah menunjukkan bahwa ada hubungan antara PMDD dan tingkat serotonin yang rendah. Serotonin sendiri berfungsi mengendalikan suasana hati. Nah, perubahan hormonal inilah yang dapat menyebabkan penurunan serotonin, dan akhirnya menyebabkan gejala PMDD.

Lalu apa bedanya dengan depresi berat dan PMDD?

Masih dilansir dari PMDD, depresi berat cenderung dirasakan lebih lama daripada PMDD. Depresi klinis atau berat dapat ditandai dengan perasaan putus asa selama dua minggu atau lebih. Mereka yang depresi juga tidak mampu melakukan kegiatan sehari-hari dengan normal, berinteraksi sosial hingga hilangnya minat.

Sementara depresi karena masalah hormon biasanya berlangsung singkat dan akan kembali normal ketika menstruasi telah terjadi. Bagi Anda yang mengalaminya, hal tersebut bisa diatasi dengan antidepresan, perubahan pola makan, olahraga teratur, manajemen stres dan suplemen vitamin.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut