Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Data CKG: 7,5 Juta Kasus Baru Diabetes Ditemukan di Indonesia
Advertisement . Scroll to see content

Penyerapan Anggaran Kesehatan Masih Rendah, Ini Penyebabnya

Rabu, 08 Juli 2020 - 12:15:00 WIB
Penyerapan Anggaran Kesehatan Masih Rendah, Ini Penyebabnya
Sekretaris Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia, Kementerian Kesehatan, dr Trisa Wahjuni Putri. (Foto: iNews.id/Siska Permata Sari)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Penyerapan anggaran kesehatan untuk penanganan Covid-19 terbilang masih rendah. Dari total anggaran kesehatan yang mencapai Rp87,55 triliun, saat ini penyerapannya sebesar 5,12 persen.

Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran Negara, Kunta Wibawa Dasa Nugraha mengatakan, penyerapan yang rendah tersebut disebabkan proses perubahan pagu dan kendala pelaksanaan di lapangan, seperti keterlambatan klaim biaya perawatan dan insentif tenaga kesehatan (nakes).

“Problem utamanya sebenarnya ini kan program baru, kemudian untuk insentif nakes dan santunan kematian, memerlukan dokumen dan verifikasi, mungkin problemnya di situ,” tutur Kunta Wibawa dalam konferensi pers virtual, Rabu (8/7/2020).

Sementara itu Sekretaris Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia, Kementerian Kesehatan, dr Trisa Wahjuni Putri mengungkapkan, memang ada suatu keterlambatan klaim. Hal tersebut karena pencairan insentif nakes memerlukan mekanisme yang perlu dilalui dan melalui proses verifikasi.

“Oleh sebab itu, kami Kementerian Kesehatan bersama Kementerian Keuangan mencari solusi bersama untuk mempercepat semuanya,” ujar Trisa.

Dia menjelaskan, dari penyerapan 5,12 persen, Kementerian Kesehatan telah menyalurkan Rp278 miliar untuk insentif 166 ribu nakes dan Rp9,6 miliar untuk santunan kematian bagi 32 nakes yang meninggal dunia akibat Covid-19.

“Kami menganggarkan Rp1,9 triliun untuk insentif nakes, kemudian Rp60 miliar untuk santunan kematian. Untuk insentif nakes, yang sudah terealisasi sebesar Rp278 miliar, secara total itu untuk nakes pusat dan daerah sebanyak 166.029 orang. Sedangkan untuk santunan kematian 32 orang. Kalau dari anggaran total Rp60 miliar, kira-kira sudah terserap Rp9,6 miliar,” katanya.

Editor: Tuty Ocktaviany

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut