Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kasus Covid-19 Naik Lagi di Indonesia, Anak-Anak Paling Rentan!
Advertisement . Scroll to see content

Penyintas Covid-19 yang Tak Vaksinasi Memiliki Risiko Reinfeksi 2 Kali Lipat

Senin, 09 Agustus 2021 - 13:19:00 WIB
Penyintas Covid-19 yang Tak Vaksinasi Memiliki Risiko Reinfeksi 2 Kali Lipat
Penyintas Covid-19 yang tidak vaksinasi berisiko reinfeksi. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Studi terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC) mengenai risiko reinfeksi pada penyintas Covid-19 baru saja disiarkan.

Mengutip dari Foxnews, Senin (9/8/2021) studi CDC mengungkap bahwa penyintas Covid-19 yang tidak divaksin memiliki resiko dua kali lebih mungkin terkena reinfeksi Covid-19, dibandingkan dengan orang yang telah menerima vaksin.

Hasil penelitian yang dipublikasikan sebagai bagian dari laporan Morbidity and Mortality Weekly Report (MMWR) ini dibuat dengan cara memeriksa ratusan orang penduduk. Hasilnya ditemukan individu yang tidak divaksinasi memiliki peluang 2,34 kali lebih besar terinfeksi ulang dibandingkan dengan orang yang sudah mendapatkan vaksinasi lengkap.

Ratusan orang yang diperiksa tersebut, terdiri dari rentang usia 18 dan 18 tahun ke atas serta sebelumnya pernah terinfeksi Covid-19 pada 2020 dan mengalami infeksi kedua antara Mei dan Juni 2021, yakni saat kemunculan dan penyebaran varian delta merebak.

Direktur Centers for Disease Control Director, Dr. Rochelle Walensky menyebutkan para penyintas Covid-19 tetap harus menerima vaksin. Terlebih sekarang penyebaran virus varian Delta semakin mendominasi angka kasus.

“Jika Anda pernah terinfeksi Covid-19 sebelumnya, harap tetap divaksinasi. Studi ini menunjukkan Anda dua kali lebih mungkin terinfeksi lagi jika Anda tidak divaksinasi,” ujar Dr. Rochelle.

Lebih jauh dia mengatakan, vaksinasi menjadi metode terbaik sebagai benteng perlindungan diri sendiri sekaligus orang-orang lain di sekitar.

“Divaksin adalah cara terbaik untuk melindungi diri sendiri dan orang lain di sekitar kita, terutama karena varian Delta yang lebih menular menyebar ke seluruh negeri," tuturnya.

Di samping studi peluang reinfeksi bagi penyintas Covid-19, MMWR juga sudah mempublikasikan sebuah penelitian yang menunjukkan keberhasilan vaksin untuk mencegah rawat inap terkait infeksi Covid-19 di antara orang-orang yang masuk pada kelompok usia berisiko tertinggi.

Studi kedua menunjukkan vaksin Pfizer dan Moderna pada orang lanjut usia berumur 65 sampai 74 tahun efektif hingga 96 persen dalam mencegah rawat inap di rumah sakit dan efektif hingga 91 persen pada kelompok orang berumur di atas 75 tahun. 

Adapun Vaksin Janssen, buatan Johnson & Johnson disebutkan efektif hingga 85 persen pada kelompok umur 65 sampai 74 tahun dan di atas 75 tahun.

Editor: Dyah Ayu Pamela

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut