Perawatan DNA Salmon Jadi Tren, Waspada Ini Efek Sampingnya
JAKARTA, iNews.id - Perawatan kecantikan dengan DNA ikan salmon belum lama ini menghebohkan masyarakat. Harganya yang disebut-sebut fantastis dan manfaatnya untuk bikin awet muda, membuat sebagian orang penasaran. Seperti apa sih metode perawatan dengan DNA salmon itu? Dan bagaimana efeknya ke kulit?
Dermatologist berbasis di Jakarta, Dr dr Yulia Siskawati, Sp KK menjelaskan, perawatan kecantikan DNA ikan salmon ini akrab juga disebut rejuran healer menggunakan ekstrak DNA yang diambil dari sel benih ikan salmon.
Ada proses pemurnian ketat yang dilalui untuk menghilangkan antigen, protein, dan kandungan lain sehingga polynucleotides (PN) bisa didapatkan. Kandungan tersebut secara alami terbentuk pada jaringan baru yang berperan sebagai pelindung dan penyembuh atas kerusakan yang dialami kulit.
“Sebelumnya, molekul ini telah dikembangkan untuk mengatasi masalah pigmentasi, kerontokan rambut hingga pencangkokan kulit,” kata dr Yulia dalam acara Zap Premiere Virtual Media Meet Up, dilansir Jumat (25/6/2021).
Selain membuat kulit melawan tanda-tanda penuaan, injeksi DNA ikan salmon ini juga bermanfaat untuk meningkatkan kelembaban kulit, mengecilkan pori-pori, memperbaiki skin tone, dark circle, hingga membantu penyembuhan luka.
Meski demikian, perawatan dengan injeksi DNA ikan salmon ini juga memiliki efek samping sementara, atau istilahnya disebut downtime. Efek tersebut dirasakan setelah melakukan perawatan dan biasanya hilang dalam beberapa waktu.
“Efek samping yang mungkin dirasakan adalah kemerahan, nyeri, bengkak, lebam dan reaksi alergi. Pada titik injeksi, akan muncul papul atau benjolan kecil yang akan hilang dengan sendirinya dalam kurun waktu satu minggu,” kata dr Yulia.
Dia menyarankan, bila Anda hendak melakukan metode perawatan ini, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter kulit terkait. Anda juga perlu menghindari penggunaan produk eksfoliasi hingga dilarang mengkonsumsi obat aspirin, antikuogulan dan NSAIDs setidaknya tiga hari sebelum perawatan.
Dia juga menjelaskan, ada beberapa orang yang disarankan tidak atau menunda melakukan perawatan ini. “Sebelum mencoba perawatan terbaru ini, konsultasikan dulu dengan dokter untuk memastikan kontraindikasi. Ibu hamil, penderita penyakit autoimun dan kanker adalah beberapa kondisi yang tidak memenuhi syarat tindakan,” ujarnya.
Editor: Elvira Anna