Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kasus Covid-19 Naik Lagi di Indonesia, Anak-Anak Paling Rentan!
Advertisement . Scroll to see content

Perbedaan Varian Covid-19 dari Inggris, Afrika Selatan, Brasil dan India, Ini Paling Cepat Menular 

Minggu, 09 Mei 2021 - 06:39:00 WIB
Perbedaan Varian Covid-19 dari Inggris, Afrika Selatan, Brasil dan India, Ini Paling Cepat Menular 
Terjadi mutasi Covid-19 lebih menular di sejumlah negara, antara lain strain dari Inggris (B117), Afrika Selatan (B1351), Brasil (P1) dan strain dari India (B.1.617). (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pandemi Covid-19 telah terjadi lebih dari setahun. Penularan virus Sars-CoV-2 ini belum berakhir, bahkan di beberapa negara jumlah penderita Covid-19 terus bertambah dan penularannya lebih ganas 

Seluruh negara, termasuk Indonesia sudah harus menghadapi serangan strain atau varian Covid-19 baru dari mutasi virus tersebut, antara lain strain dari Inggris (B117), Afrika Selatan (B1351), Brasil (P1) dan strain dari India (B.1.617). 

Apa perbedaan dari varian Covid-19 tersebut? WHO membaginya dalam dua jenis, yakni Variant of Concern (VOC) dan Variant of Interest (VoI). Berikut perbedaannya. 

1.  Strain Inggris  

Disebut dengan kode B.1.1.7,  varian virus yang pertama kali ditemukan di Inggris pada akhir 2020 dan telah menyebar dengan cepat setidaknya ke 70 negara di dunia, termasuk Indonesia. Strain dari Inggris ini disebutkan punya sejumlah besar mutasi, banyak di antaranya melibatkan protein lonjakan virus, yang membantu virus menyerang sel manusia.

Varian dari Inggris tersebut menyebar begitu cepat menggantikan varian lain yang beredar. Ini menunjukkan bahwa B.1.1.7 punya semacam keunggulan selektif dibandingkan varian lain.  

New and Emerging Respiratory Virus Threats Advisory Group (NERVTAG) United Kingdom menyimpulkan, transmisi yang lebih cepat ini mungkin hasil dari salah satu mutasi pada lonjakan protein varian mutasi yang disebut "N501Y". Ditemukan N501Y berkaitan dengan peningkatan pengikatan virus ke reseptor yang ditemukan di permukaan pada banyak sel manusia, ACE2.  

Disebutkan, kemungkinan berarti B.1.1.7, lebih efisien dalam memasuki sel di tubuh manusia. Penelitian dari Public Health England menyebutkan, varian Inggris ini lebih menular sekitar antara 30 hingga 50 persen. 

2. Strain Afrika Selatan  

Memiliki kode B.1.351, varian ini pertama kali terdeteksi di Nelson Mandela Bay, Afrika Selatan, pada Oktober 2020. Sejak itu telah menyebar setidaknya ke lebih 30 negara di dunia termasuk Indonesia.  

Meski sama dengan varian Inggris yang memiliki mutasi N501Y pada protein, varian Afrika Selatan disebutkan juga memuat beberapa mutasi lain yang berkaitan. Dua di antaranya, yang disebut E484K dan K417N yang buruk bagi sistem kekebalan manusia karena dua mutasi ini bisa menghindar dari antibodi, bagian penting dari sistem kekebalan tubuh yang membantu tubuh melawan infeksi. Namun sejauh ini, belum ada bukti yang menunjukkan varian virus asal Afrika Selatan lebih mematikan daripada varian virus asli penyebab Covid-19. 

3. Strain Brasil 

Varian virus dengan kode P.1 yang juga telah menyebar ke banyak negara di dunia satu ini diketahui pertama kali terdeteksi di Jepang dari kedatangan sekelompok pelancong Brasil pada Januari 2021. P.1 secara substansial lebih menular daripada varian virus ainnya. Untuk mutasi, varian P.1 memiliki mutasi protein lonjakan N501Y, E484K dan K417N serta banyak mutasi lainnya. Walau sifatnya lebih menulai, belum ada bukti varian ini menyebabkan penyakit infeksi Covid-19 yang lebih parah. 

4. Strain India 

Berbeda dengan strain virus lain, varian India atau B.1.617 memiliki beberapa mutasi yang berpotensi penting lainnya, contohnya L452R. Varian virus India ini dikatakan memiliki lebih dari selusin mutasi, termasuk beberapa yang diketahui meningkatkan penularan dan membantu virus menghindari sistem kekebalan tubuh.  

Mutasi inilah yang disebutkan jadi kemungkinan penyebab mengapa strain ini lebih mudah ditularkan. Tom Wenseleers, ahli biologi evolusi di Universitas Leuven di Belgia menemukan faktanya kasus infeksi Covid-19 akibat B.1.617 meningkat lebih cepat daripada kasus varian Inggris, B.1.1.7 baik di India atapun Inggris sendiri.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut