Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Erika Carlina Akui Punya Gangguan Mental, Sebabkan Botak Parah!
Advertisement . Scroll to see content

Peringati Hari Kanker Sedunia, Ini Langkah Kementerian Kesehatan

Jumat, 01 Februari 2019 - 10:12:00 WIB
Peringati Hari Kanker Sedunia, Ini Langkah Kementerian Kesehatan
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Anung Sugihantono menjelaskan soal penyakit kanker. (Foto: Kemenkes)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Hari Kanker Sedunia diperingati setiap 4 Februari. Di tahun ini, tema yang diangkat 'I Am and I Will'. Tema ini memiliki makna mengajak semua pihak terkait menjalankan perannya dalam mengurangi beban akibat penyakit kanker.

Sebab menurut data Globocan di 2018, terdapat 18,1 juta kasus baru dengan angka kematian sebesar 9,6 juta kematian, yang mana satu dari lima laki-laki dan satu dari enam perempuan di dunia menderita kanker.

Data tersebut juga menyatakan satu dari delapan laki-laki dan satu dari 11 perempuan, meninggal karena kanker. Angka kejadian penyakit kanker di Indonesia sendiri cukup besar dan berada pada urutan kedelapan di Asia Tenggara dengan angka 136.2/100.000 penduduk.

Angka kejadian tertinggi di Indonesia untuk laki-laki adalah kanker paru, yaitu sebesar 19,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 10,9 per 100.000 penduduk. Kemudian diikuti dengan kanker hati sebesar 12,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 7,6 per 100.000 penduduk.

Sedangkan angka kejadian untuk perempuan yang tertinggi adalah kanker payudara yaitu sebesar 42,1 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk. Kemudian diikuti kanker leher rahim  sebesar 23,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 13,9 per 100.000 penduduk.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), prevalensi tumor/kanker di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan dari 1,4 per 1.000  penduduk di tahun 2013 menjadi 1,79 per 1.000 penduduk pada 2018.

Menurut data tersebut, prevalensi kanker tertinggi adalah di Provinsi DI Yogyakarta dengan 4,86 per 1.000 penduduk, diikuti Sumatera Barat 2,47 79 per 1.000 penduduk dan Gorontalo 2,44 per 1.000 penduduk.

Untuk pencegahan dan pengendalian kanker di Indonesia, khususnya dua jenis kanker terbanyak di Indonesia, yaitu kanker payudara dan leher rahim, pemerintah telah melakukan berbagai upaya.

Di antaranya deteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim pada perempuan usia 30-50 tahun dengan menggunakan metode Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS) untuk payudara dan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) untuk leher rahim.

“Selain upaya tadi, Kementerian Kesehatan juga mengembangkan program penemuan dini kanker pada anak, pelayanan paliatif kanker, deteksi dini faktor risiko kanker paru, dan sistem registrasi kanker nasional," kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Anung Sugihantono, seperti dikutip dari keterangan pers, Kamis (31/1/2019).

Dia mengatakan, dalam rangka mengoptimalkan upaya pencegahan dan pengendalian kanker di Indonesia, perlu adanya upaya masif yang dilakukan oleh semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian kanker.

Editor: Tuty Ocktaviany

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut