Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Warga Sindang Jaya Tangerang Keluhkan Polusi Asap, Desak Pemerintah Bertindak!
Advertisement . Scroll to see content

Polusi Udara Bisa Menyebabkan Kematian Dini

Selasa, 30 Januari 2018 - 00:28:00 WIB
Polusi Udara Bisa Menyebabkan Kematian Dini
Pantomim jalanan respons sosial polusi, di traffic light. (Foto: Koran Sindo).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kemacetan bukan lagi pemandangan aneh jika Anda bertandang ke kota-kota besar seperti Jakarta. Biasanya, macet terjadi di jam-jam sibuk, di mana para pekerja mulai berangkat ke kantor dan pulang kerja dari kantor ke rumah.

Macet memang masih menjadi permasalahan krusial kota, juga bisa menjadi masalah kesehatan kita. Mengapa? Sebab sejumlah penelitian menyebut jika polusi udara dapat menyebabkan kematian dini. Polusi udara biasanya terjadi karena kepadatan lalu lintas dan padatnya pabrik.

Salah satu studi mencatat, lebih dari 3 juta kematian dini diakibatkan oleh polusi udara di luar ruangan. Secara global, angka itu melebihi kematian akibat dari malaria dan HIV/AIDS.

"Polutan termasuk nitrogen dioksida dan partikel dari lalu lintas di jalan dan belerang dioksida, dari pembakaran bahan bakar fosil, dikaitkan dengan masalah paru-paru pada anak, asma, penyakit jantung dan diabetes tipe dua," tulis studi yang dikutip dari The Guardian, Senin (29/1/2018).

Penelitian baru yang diterbitkan di Journal of Nature memaparkan, sebagian besar kematian karena polusi udara disebabkan oleh partikel kecil yang dihirup ke dalam paru-paru. Hal tersebut menyebabkan serangan jantung dan stroke. Sementara kanker paru-paru dan penyakit pernapasan bertanggung jawab atas sisanya.

Masih berdasarkan penelitian tersebut, polusi lalu lintas menyebabkan lima persen kematian di seluruh dunia secara keseluruhan. Namun, kemungkinan akan meningkat seiring semakin banyaknya mobil yang dibawa ke negara berkembang.

"Tumpang tindih antara tingkat polusi tinggi dan populasi yang besar membawa dampak besar pada kesehatan masyarakat. Namun, sedikit yang diketahui tentang sumber pencemaran yang bertanggung jawab atas banyak kematian dini," kata pakar kesehatan lingkungan di University of California Profesor Michael Jerrett.

Sementara itu, berdasarkan laporan Asia Pasific Report yang diterbitkan pada 2017, kota Jakarta menjadi kota paling tinggi dengan tingkat polusinya nomor tiga di dunia dari 70 kota lain. Ibu kota Indonesia ini, berada di bawah Beijing dan Dhaka sebagai kota paling tercemar di dunia.

Editor: Kurnia Illahi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut