Puasa Ramadan, Begini Cara Efektif Mengelola Emosi
JAKARTA, iNews.id – Manfaat puasa Ramadan tidak hanya untuk menahan lapar dan haus, tetapi juga emosi. Adapun emosi negatif, seperti amarah atau kecemburuan, cenderung bisa menyebabkan seseorang lepas kendali.
Seiring waktu, emosi semacam ini dapat tumbuh seperti rumput liar, perlahan-lahan mengkondisikan pikiran untuk berfungsi pada perasaan yang merusak dan mendominasi kehidupan sehari-hari. Jika membiarkan emosi tertentu ada dalam diri begitu lama, hal ini menyebabkan emosi sering muncul.
Sementara, mampu mengendalikan emosi, bisa membuat hidup berubah. Anda tidak hanya akan merasa jauh lebih berdaya dan terkendali dalam hidup, juga akan lebih bahagia dan lebih sehat karena tidak akan terlalu sering stres atau terbebani.
Lantas, bagaimana cara mengendalikan emosi saat menjalankan puasa Ramadan? Berikut ulasannya seperti dilansir Lifehack.
1. Kesadaran
Mulailah memantau emosi Anda dan memberikan nama. Terkadang seseorang merasa sulit untuk mengidentifikasi apa yang mereka rasakan. Namun, memberikan nama membantu memperoleh kejelasan sehingga Anda bisa menyadari saat sedang merasakan emosi.
2. Temukan alasan
Setelah mengidentifikasi perasaan, cari tahu apa yang menyebabkan emosi tersebut muncul. Tentu saja, mungkin ada sejuta alasan, dan untuk mengetahuinya Anda harus bertanya pada diri sendiri, seperti halnya seorang teman, “Apa yang salah? Apa yang menyebabkan saya merasa seperti ini?,” Pikiran Anda akan mencari jawaban dari pertanyaan tersebut.
Seiring waktu, cara berpikir tentang situasi yang menyebabkan merasakan apa yang Anda lakukan. Alasan besar lainnya mengapa merasakan emosi negatif karena nilai-nilai tidak hadir saat itu atau dihormati.
3. Mencari solusi
Pikiran Anda mengarah langsung ke perasaan. Jika Anda merasa buruk, kemungkinan besar Anda memiliki pikiran negatif yang membuat Anda merasa seperti itu. Jika mulai memikirkan cara-cara lain yang memungkinkan untuk melihat situasi, Anda akan segera merasa lebih baik. Terkadang, hanya dengan memahami mengapa Anda merasakan hal tertentu pada waktu tertentu, emosi akan mulai berkurang karena pemahaman selalu mengarah pada ketenangan.
4. Pilih bagaimana Anda ingin bereaksi
Ini bagian tersulit. Cara bereaksi dan mengelola emosi adalah sebuah kebiasaan. Belajar mendengarkan emosi Anda, mengidentifikasi, memahami dan kemudian memilihnya, bukanlah sesuatu yang Anda putuskan untuk berlatih dua kali seminggu saat makan siang. Dengan upaya dan disiplin yang terus-menerus, Anda dapat mulai membangun keterampilan penting ini. Demikian dikutip dari Sindonews, Senin (4/5/2020).
Editor: Tuty Ocktaviany