Puasa Ramadan, Jangan Sembarang Minum Suplemen

JAKARTA, iNews.id – Umat Muslim akan menjalankan puasa Ramadan mulai besok, Jumat 24 April 2020. Selama berpuasa, beberapa orang biasanya merasa kurang mendapatkan asupan vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh. Alhasil, mengonsumsi suplemen dan vitamin menjadi alternatif yang paling sering dipilih oleh masyarakat.

Meski demikian, apakah mengonsumsi suplemen saat berpuasa aman untuk dilakukan? Head of Nutrifood Research Center, Astri Kurniati menjelaskan, mengonsumsi suplemen saat berpuasa tetap harus dikonsultasikan dengan dokter yang bertanggung jawab.

Meditasi, Cara Marissa Anita Hadapi Perceraian 17 Tahun Pernikahan dengan Andrew Trigg

Sebagai gantinya, masyarakat diimbau untuk lebih cerdik dalam memilih makanan yang hendak dikonsumsi saat berpuasa. Makanan yang mengandung banyak serat sangat dianjurkan untuk memperbaiki metabolisme tubuh.

Disarankan jaga pola makan, sayur dan buah, olahraga dan pola hidup bersih selama Covid-19. Kalau bisa konsultasikan dengan dokter masing-masing,” terang Asti, dalam acara workshop online, Rabu (22/4/2020).

Buka Puasa

Lebih lanjut Asti mengatakan saat berpuasa, maka konsumsi nutrisi yang dibutuhkan oleh manusia menjadi tidak cukup. Oleh sebab itu, kondisi ini bisa di-support dengan mengonsumsi suplemen.

Dalam rangka menyambut hari pertama puasa, Asti pun memberikan tips berbuka puasa yang baik dan benar. Hal ini bertujuan untuk menghindari asupan gula berlebih yang masuk dalam tubuh.

“Berbuka dengan yang manis, tapi jangan hanya dari gula, bisa juga dengan buah-buahan. Karena dalam buah mengandung vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh. Disarankan pas periode makan (buka puasa) carilah sumber yang sehat, seperti karbohidrat kompleks seperti oat dan beras merah,” katanya, dikutip dari Okezone.

Mengonsumsi cukup air dari mulai buka sampai menuju sahur, mengonsumsi cukup buah dan sayur, serta protein dan hindari makanan deep fried adalah pilihan tepat yang bisa dilakukan. Selain itu, berolahraga dengan intensitas ringan dan tidak dipaksakan bisa sangat membantu.

Editor: Tuty Ocktaviany