Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Cara Atasi Bawah Mata Gelap dengan Treatment Nubelline, Dokter Approved?
Advertisement . Scroll to see content

Rapid Test, si Alat Cepat untuk Diagnosis Ragam Penyakit

Selasa, 23 April 2019 - 21:12:00 WIB
Rapid Test, si Alat Cepat untuk Diagnosis Ragam Penyakit
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek meresmikan Fasilitas Produksi Rapid Test Kimia Farma di Bali. (Foto: iNews.id/Siska Permata Sari)
Advertisement . Scroll to see content

DENPASAR, iNews.id - Perkembangan teknologi yang semakin cepat turut dirasakan di bidang kesehatan. Salah satunya adalah rapid test, sebuah alat kesehatan sederhana yang berfungsi melakukan pemeriksaan atau screening medis dan memberikan hasil dalam waktu cepat.

Melihat kemajuan teknologi ini, Menteri Kesehatan RI Nila F Moeloek mengapresiasi adanya alat rapid test yang diproduksi di Indonesia melalui PT Kimia Farma.

"Kalau dari saya, tentu secara umum, saya kira ini memang satu hal kemajuan yang kita punya," kata Menkes Nila saat meresmikan Fasilitas Produksi Rapid Test Kimia Farma di Pabrik Rapid Test Kimia Farma, Denpasar, Bali, Selasa (23/4/2019).

Dia menjelaskan, fasilitas produksi Rapid Test berupa test kit yang kini telah mendapatkan izin edar yaitu test kehamilan, tes hepatitis, tes sifilis, tes malaria, dan tes dengue.

"Kita tahu masalah nyamuk masih menjadi masalah sulit yang kita atasi. Tapi dengan alat ini, kita bisa mendiagnosa dengan cepat. Begitu demam dan didiagnosa positif (DB dan malaria), tentu dokter juga akan tepat menanganinya," kata dia.

Saat ini, ada juga beberapa test kita yang masih dalam pengembangan. Di antaranya test HIV 1 & 2, drug test yang mencakup morphine test, cobain test, marijuana test, amphetamine test, methamphetamine test, ectasy test, dan benzodiazepine test.

Tak hanya itu, saat ini pihak Kimia Farma juga tengah melakukan pengembangan bahan baku test kita untuk antibodi monoklonal lokal bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk dengue NS1 dan Universitas Andalas untuk antibodi monoklonal serta reagensia.

"Alat kesehatan kita meningkat sekali, kita sudah produksi di dalam negeri. Ini tentunya sangat bermanfaat bagi pelayanan kesehatan," kata Nila.

Editor: Tuty Ocktaviany

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut