Rencana Mudik ke Kampung Halaman, Ini Cara Mudah Ajak Lansia Patuhi Prokes

Jumat, 22 April 2022 - 16:05:00 WIB

Webinar Partai Perindo menjelaskan tentang tata cara mudik sekaligus menjaga lansia terkena Covid-19. (Foto: Rizky Pradita)

JAKARTA, iNews.id - Menjelang H-10 Lebaran, masyarakat Indonesia tengah bersiap melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman. Mereka yang mudik bersiap untuk bertemu orang tua, sesepuh, dan sanak keluarga lainnya.

Supaya perayaan Lebaran bisa dilakukan aman dengan kondisi tetap sehat, semua orang sepatutnya memang wajib melakukan protokol kesehatan dasar. Mulai dari tetap memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air atau hand sanitizer, tetap menjaga jarak aman dan juga ditambah dengan vaksinasi Covid-19 komplit setidaknya dua dosis.

Daftar 5 Negara Paling Tidak Bahagia di Dunia 2025

Namun tak dipungkiri, kesadaran untuk tetap patuh melakukan prokes ini kerap ditemui rendah di kalangan orang lanjut usia. Padahal saat Lebaran nanti, orang lansia yang banyak dikunjungi dan bertemu dengan banyak orang.

Lalu bagaimana sebetulnya, cara untuk mengkomunikasikan kepada orang tua atau lansia yang berada di kampung halaman agar mau patuh prokes dan mau divaksinasi?

Mudik Aman Terlindungi Asuransi MotionLife, Cukup Bayar Rp1 di MotionPay, Ini Caranya!

Hery Triyanto, Ketua Bidang Komunikasi Satgas Covid-19 menyarankan, sebagai cara yang mudah pertama yakni anggota keluarga yang lain bisa menjelaskan lewat data jika memang lansia adalah kelompok risiko tinggi mengalami kematian jika sampai terinfeksi Covid-19.

“Bukan untuk menakut-nakuti sebetulnya, tapi based on data statistik dominan korban meninggal akibat Covid-19 itu memang lansia. Ditambah ada penyakit komorbid yang mengikuti. Kasih tahu mereka kalau memang risiko lansia itu tinggi,” ujar Hery dalam gelaran Webinar Partai Perindo "Mudik Aman Menuju Proses Endemik Covid-19”, Jumat (22/4/2022).

Selain penjelasan langsung dari anggota keluarga, pendekatan pada lansia ini juga menurut Hery bisa dilakukan melalui tokoh-tokoh agama setempat.

“Libatkan tokoh-tokoh agama di sana, untuk memberikan penjelasan, pencerahan kepada masyarakat. Ini enggak mudah karena mereka tingkat literasinya beda sama kita yang generasi muda,” kata Hery.

Editor: Elvira Anna