Salah Kaprah Berikan SKM Bisa Sebabkan Anak Stunting? Ini Penjelasan Kemenkes
JAKARTA, iNews.id - Susu kental manis (SKM) masih banyak digunakan masyarakat. Mulai dari sebagai topping hingga pemanis tambahan untuk makanan maupun minuman.
Namun sayangnya, masih ada orang tua yang menjadikan SKM ini minuman susu untuk anak. Padahal, minum SKM dalam jangka panjang bisa menyebabkan masalah gizi pada anak.
Hal ini diungkapkan Dokter Spesialis Anak dr Agnes Tri Harjaningrum, SpA. Dia mengatakan, ada kaitannya antara SKM dengan masalah gizi seperti stunting.
Sebab minum SKM yang rasanya manis itu dapat membuat anak merasa kenyang lebih lama. Akibatnya, anak jadi tidak mengonsumsi makanan sehat lainnya.
"SKM itu kebanyakan protein rendah dan gula tinggi dan buat anak-anak kenyang," kata dr Agnes dalam Media Diskusi Salah Kaprah Susu, Kesehatan Anak dan Peran Media Sosial di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Sebagaimana diketahui, stunting pada anak berkaitan dengan berat badan (BB) yang tidak sesuai dengan usianya.
"Akhirnya, lama-lama anaknya stunting. (Stunting) itu berkaitan dengan BB, nah anak jadi enggak mau makanan lain hanya mau minum SKM dan jajanan lain jadi turun. Ujungnya jadi serat-serat (turun), lama-lama jadi stunting," ujar dia.
Terkait hal ini, Kepala Biro Komunikasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, SKM sudah sering disosialisasikan oleh BPOM sebagai topping alias pelengkap sajian (bukan susu). Dia juga menegaskan bahwa susu kental manis bukanlah pengganti air susu ibu (ASI).
"Jadi sebenarnya sudah ada beberapa kali sosialisasi dari BPOM juga bersama Kemenkes Dit Gizi, kalau SKM bukan suatu bentuk minuman tetapi pelengkap sajian. Juga SKM tidak dapat meggantikan ASI dan tidak cocok untuk bayi sampai usia 12 <bulan, dan pemenuhan gizi tidak dapat dipenuhi satu-satunya dari SKM," kata dr Nadia dalam keterangannya, Kamis (16/2/2022)
"Kadar gula yang cukup tinggi juga harus menjadi perhatian karena sesuai Permenkes, maksimum 50 gram ya," katanya.
Editor: Siska Permata Sari