Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Fakta Baru Kematian Arya Daru, Sebelum Meninggal Almarhum Minum Obat Flu
Advertisement . Scroll to see content

Sebelum Meninggal Arya Daru Minum Paracetamol dan Chlorpheniramine, Obat Apa Itu?

Rabu, 30 Juli 2025 - 11:04:00 WIB
Sebelum Meninggal Arya Daru Minum Paracetamol dan Chlorpheniramine, Obat Apa Itu?
Ilustrasi obat flu yang diminum Arya Daru sebelum meninggal dunia. (Foto: Ilustrasi AI, X)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri mengungkapkan bahwa sebelum meninggal, Arya Daru Pangayunan mengonsumsi obat flu

Zat obat yang terdeteksi dalam organ dalam diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang tewas dengan kepala dililit itu adalah Paracetamol dan Chlorpheniramine atau yang lebih umum dikenal dengan nama CTM. 

Menurut AKP Adelano, tim Puslabfor Bareskrim Polri, Paracetamol terdeteksi di otak, ginjal, dan urine. Sedangkan Chlorpheniramine (CTM) ditemukan di hampir seluruh organ yang diperiksa, seperti empedu, limpa, hati, darah, dan lambung.

Disampaikan juga oleh Adelano, mengacu pada hasil toksikologi, tidak ditemukan senyawa beracun seperti pestisida, sianida, arsenik, alkohol, atau narkoba di jasad almarhum.

Untuk Anda yang belum familiar dengan obat Paracetamol dan Chlorpheniramine, berikut penjelasan selengkapnya. 

Apa Itu Paracetamol? 

Menurut Mayo Clinic, Paracetamol adalah obat pereda nyeri dan penurun demam yang paling umum digunakan di seluruh dunia. 

Paracetamol dipakai untuk beberapa indikasi, termasuk menurunkan demam, meredakan nyeri ringan hingga sedang seperti nyeri kepala, nyeri otot, nyeri sendi, pun nyeri akibat flu. 

Obat Paracetamol memiliki efek samping, yaitu: 

- Mual
- Ruam kulit ringan
- Reaksi alergi ringan

"Pada kondisi efek samping serius, overdosis paracetamol dapat mengakibatkan kerusakan hati (hepatotoksisitas) hingga gagal hati akut," ungkap Mayo Clinic, dikutip Rabu (30/7/2025). 

Karena itu, disarankan untuk tidak mengonsumsi Paracetamol lebih dari 4000 mg per hari. 

Apa itu Chlorpheniramine (CTM)?

Chlorpheniramine adalah antihistamin generasi pertama yang digunakan untuk mengatasi gejala alergi dan flu biasa. 

Penggunaannya, CTM umum dipakai untuk indikasi gejala alergi dan flu biasa seperti hidung berair, bersin-bersin, gatal pada mata, hidung, dan tenggorokan, serta mata berair. 

"Obat CTM sering dikombinasikan dalam obat flu dan batuk bersama Paracetamol dan dekongestan lain," papar Medlineplus. 

Seperti obat lainnya, CTM juga memiliki efek samping, antara lain:

- Mengantuk atau sedasi
- Pusing
- Mulut kering
- Gangguan koordinasi
- Penglihatan kabur
- Detak jantung tidak normal
- Kebingungan
- Retensi urin
- Reaksi alergi berat meski kasusnya jarang terjadi

"Obat chlorpheniramine tidak disarankan untuk kelompok anak di bawah 2 tahun, ibu menyusui, atau lansia tanpa pengawasan dokter, karena risiko efek samping yang tinggi," papar Science Direct. 

Menjadi catatan di sini bahwa kombinasi Paracetamol dan Chlorpheniramine umum pada produk obat flu atau batuk pilek, karena Paracetamol bekerja meredakan demam dan nyeri, sedangkan Chlorpheniramine meredakan gejala alergi dan pilek. 

Jadi, itu dia penjelasan mengenai obat flu yang dikonsumsi Arya Daru Pangayunan sebelum meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan terlilit lakban di kamar kosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Editor: Muhammad Sukardi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut