Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 20,4 Juta Orang Indonesia Sakit Diabetes, Dokter Beberkan Cara Mencegahnya!
Advertisement . Scroll to see content

Sebelum Menyerang Anda, Kenali Penyakit Lupus dan Gejalanya

Selasa, 08 Mei 2018 - 18:06:00 WIB
Sebelum Menyerang Anda, Kenali Penyakit Lupus dan Gejalanya
Lupus selalu menyerang pada wanita. (Foto: chennainationalhospital.com)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Lupus diketahui sebagai penyakit autoimun yang menyerang sistem imunitas. Sebuah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh seseorang kehilangan kemampuan untuk membedakan subtansi asing dengan sel dan jaringan tubuh sendiri.

Akibatnya, sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi Anda malah bisa menyerang sel, jaringan, dan tubuh yang sehat. Lupus bisa menyerang berbagai bagian tubuh, mulai dari kulit, sendi, sistem saraf, ginjal, paru, jantung, sel darah, dan sebagainya.

World Health Organization mencatat, angka orang dengan lupus bisa mencapai lima juta orang, dan setiap tahun ditemukan 100.000 kasus baru.

Apa penyebabnya?

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr. Sumariyono SpPD-KR mengatakan, belum diketahui penyebabnya secara keseluruhan.

"Tapi beberapa studi mengatakan jika lupus kaitannya erat dengan faktor genetik, lingkungan, hormonal, dan neurondocrine system," kata dr. Sumariyono di bilangan Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (8/5/2018).

Untuk lingkungan, yang dimaksudkan adalah paparan sinar ultraviolet dari matahari jika terlalu tinggi sangat tidak baik bagi kesehatan. Kemudian stres, polusi, asap rokok, infeksi, paparan obat-obatan dan zat kimia juga turut menjadi faktor.

Sementara untuk hormonal ini diduga karena hormon estrogen pada perempuan dan prolaktin berperan memunculkan lupus. Inilah mengapa lupus atau penyakit autoimun ini lebih banyak menyerang perempuan.

Bagaimana dengan gejalanya?

Dr. Sumariyono menjelaskan, gejala lupus masih belum terlalu lengkap. Namun yang khas dari penyakit lupus adalah tanda kemerahan berbentuk kupu-kupu di bagian tengah wajah, umumnya di bagian pipi. Gejala yang paling banyak ditandai sebagai lupus di antaranya muskuloskeletal atau nyeri sendi, peradangan sendi. Kemudian mukokutan atau ruam pada pipi, sensitif terhadap sinar matahari, dan sariawan.

Gejala bisa berlanjut menyerang ginjal, sehingga terjadi pembengkakan di seluruh tubuh, air kencing keruh, kemerahan, hingga gangguan fungsi ginjal. Terakhir ada gejala hematologi yang ciri-cirinya anemia, leukopenia (rendahnya jumlah sel darah putih), dan trombositopenia (kurangnya jumlah platelet atau trombosit).

"Ada juga rambutnya rontok, sendi nyeri, kalau bangun tidur wajah dan kakinya bengkak. Berbeda-beda setiap orang, tetapi yang paling sering dialami di awal adalah nyeri sendi," lanjut dokter Divisi Reumatologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, RS. Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta.

Dia juga mengingatkan untuk waspada terhadap demam yang tidak jelas penyebabnya dan sering terjadi. "Kalau demam, terus dikatakan tipes, dirawat lalu pulang, kemudian demam lagi dikatakan tipes, dirawat lalu pulang. Terjadi seperti itu berulang kali patut diwaspadai (itu lupus)," ungkapnya.

Editor: Adhityo Fajar

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut