Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 8 Tips Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Ternyata Rahasianya Ada di Kebiasaan Sehari-hari!
Advertisement . Scroll to see content

Semua Orang Berisiko Kena Neuropati, Begini Cara Pencegahannya

Selasa, 31 Juli 2018 - 16:44:00 WIB
Semua Orang Berisiko Kena Neuropati, Begini Cara Pencegahannya
Biasakan rutin cek kesehatan. (Foto: Spray Living)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Neuropati merupakan gangguan hingga kerusakan pada saraf tepi. Biasanya ditandai dengan gejala kebas, serta kesemutan yang dirasakan secara konstan, berulang-ulang, dan dalam jangka waktu lama.

Jika diabaikan, kondisi ini bisa berkembang menjadi penurunan fungsi saraf seperti hilangnya sensasi rasa dan gerak hingga kecacatan permanen yang memengaruhi kualitas hidup. 

Berdasarkan hasil survei Consumer Behavior dari Merck pada tahun 2016, satu dari tiga orang di usia produktif, yakni 26-30 tahun mulai menderita gejala neuropati. Bahkan, Dokter Spesialis Saraf Dr. Manfaluthy Hakim, SpS(K) mengatakan, semua orang bisa berisiko terkena gangguan saraf tepi ini.

"Sebetulnya siapa sih yang berisiko? Semua orang. Karena faktor risiko terjadinya neuropati ternyata dipengaruhi kemajuan zaman. Misalnya, karena lifestyle. Pakai gadget terus, pakai sepatu hak tinggi, itu juga merusak sel saraf," tutur Dr. Manfaluthy di acara konferensi pers bertema “Dampak Fatal Neuropati”, bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (31/7/2018).

Dia mengatakan, lebih dari 50 persen masyarakat melakukan aktivitas dan gaya hidup sehari-hari yang membawa risiko neuropati. "Lifestyle sangat memengaruhi, kemudian aktivitas dan pola makan (juga ikut memengaruhi)," kata dia.

Meskipun saraf yang sudah terlanjur mengalami kerusakan lebih dari 50 persen sudah tak dapat diperbaiki, tetapi neuropati masih bisa dicegah. Terutama bagi Anda yang mengalami kebas dan kesemutan.  

"Neuropati bisa dicegah. Salah satunya dengan berolahraga, perbaikan gaya hidup, dan pola makan," katanya.

Selain itu, untuk mengurangi gejala seperti kebas, kesemutan hingga kram, sambung dia, bisa mencoba memeriksakan diri dan mengonsumsi obat-obatan neurotropik vitamin B kompleks (vitamin B1, B6, dan B12).

Editor: Tuty Ocktaviany

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut