Sering Cemas dan Gelisah Usai Minum Kopi? Ini Penyebabnya
JAKARTA, iNews.id - Minum secangkir kopi di pagi hari mungkin menjadi kebiasaan bagi sebagian orang untuk memberi semangat menjalani hari. Namun di balik keharumannya, kopi ternyata dapat memengaruhi tingkat kecemasan seseorang.
Dilansir dari EatingWell, para pakar menjelaskan kafein dapat memicu gejala gelisah hingga serangan panik, terutama pada individu yang sensitif. Kafein bekerja sebagai stimulan yang memicu sistem saraf pusat.
Ketika masuk ke tubuh, zat ini merangsang pelepasan hormon stres seperti adrenalin dan kortisol. Respons fisik yang muncul bisa berupa detak jantung meningkat, tubuh terasa gelisah dan sulit fokus.
Respons fisik yang muncul ini mirip dengan gejala kecemasan, sehingga otak mudah salah membaca sinyal bahaya. Bukan hanya itu, kafein juga menghambat adenosin, senyawa yang berfungsi menenangkan sistem saraf.
Akibatnya, tubuh tetap berada dalam mode waspada lebih lama, bahkan setelah meminum secangkir kopi. Meski begitu, para ahli tidak menyarankan untuk berhenti total dari kopi.
Ada beberapa cara untuk tetap menikmati minuman favorit ini tanpa memicu kecemasan berlebih sebagai berikut:
- Makan lebih dulu sebelum minum kopi untuk memperlambat penyerapan kafein.
Perut kosong memungkinkan kafein diserap lebih cepat, yang menyebabkan respons yang lebih intens. Makan atau ngemil dengan kopi dapat memperlambat penyerapannya dan memberikan dorongan energi yang lebih lembut dan berkelanjutan.
- Menunda waktu minum kopi 60–90 menit
Menunda minum kopi setelah bangun tidur bertujuan agar hormon stres alami turun lebih dulu. Tingkat kortisol tubuh secara alami paling tinggi dalam satu jam pertama setelah bangun tidur.
Jika meminum kopi di atas puncak ini dapat merangsang sistem Anda secara berlebihan.
- Mengurangi dosis kafein
Pilih kopi lebih ringan atau ukuran cangkir yang lebih kecil. Selain mengurangi porsi kopi, bisa juga menggunakan alternatif lain yaitu teh hijau.
- Imbangi dengan gaya hidup sehat
Pentingnya pola hidup sehat seperti tidur cukup, manajemen stres, dan olahraga juga menjadi faktor penting. Pasalnya, kurang tidur yang berkualitas dapat memperburuk kecemasan.
Editor: Dani M Dahwilani