Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pemerintah-Persagi Rumuskan Kebutuhan Ahli Gizi untuk Dapur MBG di Seluruh Indonesia
Advertisement . Scroll to see content

Stres Gara-Gara Pandemi Bikin Anak Tak Nafsu Makan, Ini Solusi dari Dokter

Kamis, 01 Oktober 2020 - 10:31:00 WIB
Stres Gara-Gara Pandemi Bikin Anak Tak Nafsu Makan, Ini Solusi dari Dokter
Anak konsumsi makanan sehat. (Foto: Boldsky)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Saat ini kita sedang menghadapi tantangan kesehatan global dan diharuskan membatasi aktivitas keluarga dengan hanya di rumah saja. Hal ini tak jarang berpotensi memicu stres, baik pada orangtua maupun anak.

Stres yang tidak dikelola dengan baik, berpotensi menurunkan nafsu makan anak. Hal ini tak boleh disepelekan karena tentunya dapat memengaruhi asupan nutrisi yang dikonsumsi anak.

Padahal seperti yang kita tahu, untuk memastikan tumbuh kembangnya tetap terjaga, anak memerlukan asupan nutrisi bergizi seimbang dan kondisi psikis yang baik.

“Membuat anak mau mengonsumsi makanan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisinya juga bukan perkara mudah. Saat di rumah saja, anak cenderung cepat bosan dan memilih makanan yang mereka sukai saja,” kata Dokter Spesialis Gizi Klinis dr Juwalita Surapsari, MGizi, SpGK, seperti dikutip dari siaran pers Danone ‘Bicara Gizi’, Kamis (1/10/2020).

Dr Juwalita menjelaskan, hal tersebut bisa berdampak pada kurangnya asupan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak yang optimal. Oleh sebab itu, para orangtua perlu menyiasatinya agar anak tetap terpenuhi gizinya.

Sementara itu, Psikolog Anak Putu Andani, MPsi membenarkan bahwa stres berkepanjangan yang tidak diolah dengan baik dapat memengaruhi perilaku makan anak di rumah. Padahal, asupan nutrisi adalah sumber pertahanan imun untuk saat ini.

“Untuk itu, orangtua perlu memantau mood anak dengan baik di samping mengelola stresnya sendiri,” ujarnya.

Salah satu cara mengatasi rasa bosan anak dengan mencoba keterampilan atau pengalaman baru dengan interaksi yang menyenangkan bersama anggota keluarga.

“Melibatkan anak dalam menyiapkan menu gizi seimbang sesuai dengan usia dan kemampuan anak bisa menjadi alternatif kegiatan menyenangkan yang juga edukatif,” ucapnya.

Putu mencontohkan, untuk anak usia yang lebih kecil, bisa diajarkan mencuci buah dan sayur, memilah jenis makanan, menghitung jumlah makanan atau alat makan serta mengeksplorasi nama, warna dan aroma dari berbagai jenis makanan.

Sedangkan untuk anak yang lebih besar, bisa dilibatkan untuk memotong, mencampur adonan, mengenalkan dan mencampur bahan, menentukan porsi makan dan menata peratan makan di meja.

Apabila dilakukan bersama-sama dan tanpa distraksi, hal ini dapat mengasah perkembangan kemampuan kognitif, fisik, sosial dan emosional anak, serta meningkatkan bonding antara ibu dan si kecil.

“Sepanjang tahap kehidupannya, anak memiliki berbagai kebutuhan psikologis yang perlu dipenuhi. Di antaranya merasa bisa mandiri, berinisiatif, dan menghasilkan suatu karya. Melibatkan anak pada proses dan memberikan keleluasaan untuk menentukan pilihan akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, sehingga kesehatan psikis anak tetap terjaga,” ucapnya.

Editor: Tuty Ocktaviany

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut