Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Warga Sindang Jaya Tangerang Keluhkan Polusi Asap, Desak Pemerintah Bertindak!
Advertisement . Scroll to see content

Studi Sebut Hirup Udara Berpolusi Setiap Hari Tingkatkan Risiko Demensia, Begini Penjelasannya

Selasa, 22 Agustus 2023 - 13:14:00 WIB
Studi Sebut Hirup Udara Berpolusi Setiap Hari Tingkatkan Risiko Demensia, Begini Penjelasannya
Ilustrasi polusi udara. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Tingginya polusi udara tentu mempengaruhi kesehatan masyarakatnya. Tidak hanya kesehatan paru-paru, namun, menghirup udara berpolusi setiap hari juga meningkatkan risiko demensia, lho! 

Ya, studi terbaru mengungkapkan, memang ada kaitan antara tingkat polusi yang sangat buruk atau melebihi batas standar kualitas dengan peningkatan kejadian demensia.

Di studi sebelumnya, risiko demensia meningkat akibat paparan polusi yang berasal dari bahan bakar fosil maupun pertanian atau kebakaran hutan.

"Awalnya, kami hanya mengamati risiko demensia dari pertanian atau kebakaran hutan. Tapi kini lebih dari itu," kata Ketua Epidemiologi di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Michigan, dr Sara Dubowsky Adar, seperti dikutip dari Medical Xpress, Selasa (22/8/2023).

Dia menjelaskan, partikel PM2,5 menjadi masalah utama dari peningkatan risiko demensia. PM2,5 ini bisa dihasilkan dari pembakaran batubara dan gas alam, mobil, pertanian, kebakaran hutan, lokasi konstruksi, maupun jalan tak beraspal.

"Bentuknya kecil dan dapat menghindari pertahanan tubuh. Polutan ini juga dapat masuk jauh sampai ke dalam paru-paru bahkan aliran darah," demikian paparan laporan tersebut.

Para peneliti menggunakan data lebih dari 27.000 peserta survei antara 1998 hingga 2016. Hasilnya, sekira 15 persen dari mereka menderita demensia selama masa penelitian.

Semua peserta survei yang demensia diketahui tinggal di daerah dengan konsentrasi polusi partikel yang lebih tinggi (sangat berpolusi). Sementara, kelompok yang tinggal di wilayah udara bersih tidak mengalami demensia.

"Ada kemungkinan partikel ini masuk ke otak melalui hidung. Polutan ini mungkin menyebabkan kematian sel saraf yang berhubungan dengan demensia. Ada kemungkinan juga polutan mengubah protein inflamasi," kata peneliti.

Di sisi lain, Profesor Kesehatan Lingkungan dan Pekerjaan di Universitas California, dr Masashi Kitazawa. Menurut dia, polusi juga bisa berdampak tidak langsung ke otak.

Dr Kitazawa mengatakan, ada kemungkinan juga bahwa polutan yang masuk ke tubuh menyebabkan masalah kardiovaskular dan dari sana terjadi kondisi berkurangnya oksigen ke otak yang menyebabkan demensia.

"Apakah polusi menyebabkan kegagalan kardiovaskular yang berujung berkurangnya pasokan oksigen ke otak dan berpotensi sebabkan demensia atau polutan masuk ke otak dan menyebabkan reaksi neurotoksik? Kami belum tahu betul jawabannya," ujar dia.

Terlebih, lanjut dr Kitazawa, penelitian yang diterbitkan pada 14 Agustus 2023 di jurnal JAMA Internal Medicine ini tidak menunjukkan bahwa polusi udara secara langsung menyebabkan demensia.

Editor: Siska Permata Sari

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut