Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Manfaat Golf bagi Pria Berusia 58 Tahun, Ini Penjelasannya!
Advertisement . Scroll to see content

Suka Tonton Televisi Lebih dari 3,5 Jam? Waspada, Demensia Intai Anda

Minggu, 03 Maret 2019 - 10:15:00 WIB
Suka Tonton Televisi Lebih dari 3,5 Jam? Waspada, Demensia Intai Anda
Bahaya menonton televisi terlalu lama. (Foto: Food.ndtv)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Jangan anggap sepele kebiasaan menonton televisi yang berlebihan. Pasalnya, mereka yang menghabiskan waktu selama lebih dari 3,5 jam sehari untuk menonton televisi bisa meningkatkan risiko demensia.

Penelitian yang dilakukan oleh University College London ini mengatakan, sebagian besar orang yang mengalami penurunan fungsi memori otak berada di usia 50 tahunan ke atas. Dengan kata lain, mereka akan lebih cepat mengalami kepikunan.

Fakta tersebut berasal dari hasil penelitian yang menganalisis sekitar 3.600 responden berusia 50 tahunan selama enam tahun. Mereka menjelaskan, menonton televisi cenderung membuat orang kehilangan waktu untuk melakukan berbagai kegiatan yang sebetulnya dapat mengasah otak mereka. Misalnya, membaca koran atau bermain teka-teki silang.

Selain itu, ditemukan pula bahwa seseorang yang menonton televisi dengan durasi di atas 3,5 jam setiap hari selama enam tahun akan mengalami penurunan memori sebesar 10 persen. Sementara responden yang menonton kurang dari durasi tersebut, hanya mengalami penurunan memori sebesar 5 persen.

Dari penelitian tersebut, para peneliti mengklaim bahwa menonton televisi dengan durasi yang terlalu lama, ternyata berkaitan erat dengan penurunan fungsi memori.

“Selama beberapa dekade, para ahli telah menunjukkan ketertarikan mereka untuk meneliti hubungan antara kebiasan menonton televisi dengan kesehatan otak,” tutur Daisy Fancourt selaku peneliti utama, sebagaimana dilansir dari New York Post, Minggu (3/3/2019).

"Dengan adanya fakta terbaru ini, menunjukkan bahwa orang dewasa di atas usia 50 harus mengimbangi kegiatan menonton televisi dengan kegiatan lain, seperti membaca koran, mendengarkan musik, atau interaksi sosial," tuturnya.

Pernyataan Daisy juga didukung oleh James Pickett, Kepala Riset di Alzheimer's Society. Dia menegaskan penelitian ini tidak menunjukkan bahwa menonton televisi akan langsung menyebabkan demensia atau kepikunan, namun hanya meningkatkan risikonya.

"Jika Anda ingin menurunkan risiko kepikunan, maka durasi menonton televisi lebih baik digunakan untuk berolahraga, bersama orang-orang yang dicintai, atau belajar hobi baru," kata Pickett, dikutip dari Okezone.

Editor: Tuty Ocktaviany

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut