Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Meski Pandemi Covid-19, BKKBN Klaim Turunkan Angka Stunting 3,3 Persen
Advertisement . Scroll to see content

Tekan Angka Stunting, Kemenkes Bakal Lengkapi Alat USG di Seluruh Puskesmas

Selasa, 11 Januari 2022 - 13:18:00 WIB
Tekan Angka Stunting, Kemenkes Bakal Lengkapi Alat USG di Seluruh Puskesmas
Pemerintah menargetkan untuk menurunkan angka stunting menjadi 14 persen di tahun 2024. (Foto: istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Stunting masih menjadi salah satu masalah gizi di Indonesia. Per tahun 2021, angka stunting di Indonesia masih berada di angka 24,4 persen. Terkait hal ini, pemerintah menargetkan untuk menurunkan angka stunting menjadi 14 persen di tahun 2024.

Untuk mewujudkan penurunan tersebut, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya akan melakukan berbagai upaya intervensi. Salah satunya yakni menyediakan alat  ultrasonografi (USG) di setiap puskesmas.

“Yang kita lakukan adalah, kita akan melengkapkan USG di seluruh puskesmas. Sekarang itu baru 2.000 yang punya USG,” kata Menkes Budi Gunadi saat konferensi pers virtual, Selasa (11/1/2022).

Sebagai informasi, salah satu fungsi penting dari alat USG sendiri yakni dapat mendiagnosis kondisi kehamilan calon ibu. Sehingga jika ada suatu hal yang terjadi pada kandungan, alat ini bisa membantu dokter untuk menentukan prosedur medis yang tepat.

“USG dibutuhkan untuk melihat perkembangan bayinya, apakah itu sesuai dengan yang seharusnya, atau apakah plasentanya baik. Jadi, jika ada kekurangan gizi bisa melakukan intervensi sebelum lahir,” ujarnya.

Intervensi yang diupayakan Kemenkes sebelum bayi lahir yakni memastikan ibu hamil mengonsumsi tablet tambah darah (TTD). Selain itu juga memastikan para ibu hamil mendapatkan jumlah konsultasi dokter yang cukup.

“Kita juga intervensi meningkatkan konsultasi ibu hamil dari yang (aturan sebelumnya) empat kali, menjadi enam kali. Dan ini harus dengan dokter, agar kalau ada perkembangan yang kurang bagus dari kehamilan, dokter akan segera tahu dan melakukan intervensi medis,” kata Budi.

Editor: Dyah Ayu Pamela

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut