Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Banyak Orang Sakit Batuk Pilek Sekarang, Kemenkes Bongkar Data Mengejutkan!
Advertisement . Scroll to see content

Terinfeksi Covid-19 Lebih dari Sekali Bisa Sebabkan Kerusakan Organ Tubuh, Begini Penjelasan Ahli

Kamis, 17 November 2022 - 16:05:00 WIB
Terinfeksi Covid-19 Lebih dari Sekali Bisa Sebabkan Kerusakan Organ Tubuh, Begini Penjelasan Ahli
Ilustrasi pasien Covid-19.
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pandemi Covid-19 masih terus berlangsung di berbagai negara, termasuk Indonesia. Virus penyebab Covid-19 pun terus berkembang dengan berbagai varian dan sub varian baru.

Hal tersebut, bisa memicu seseorang terinfeksi lebih dari satu kali. Apabila seseorang terinfeksi Covid-19 lebih dari satu kali, maka itu berpotensi merusak organ tubuh.

Kerusakan organ tubuh akibat Covid-19 ini disampaikan oleh ahli mikrobiologi Prof Amin. Menurut dia, banyak faktor yang mempengaruhinya, mulai dari lemahnya sistem kekebalan tubuh (imunitas) dan adanya penyakit penyerta atau komorbid.

"Jadi kalau orang yang kena Covid-19 sebanyak dua, tiga atau empat kali, disimpulkan terinfeksi, kemungkinan mendapatkan kerusakan organ lebih besar," kata Prof dr Amin Soebandrio PhD, SpMK(K) selaku Guru Besar Mikrobiologi FKUI dalam Talkshow Perkembangan Pandemi di Indonesia dan Gejala Pasien Covid-19 disiarkan YouTube BNPB, dikutip Kamis (17/11/2022).

Dia menjelaskan, ada dua proses Covid-19 menginfeksi tubuh. Hari pertama, virus akan masuk dan menginfeksi tubuh, kemudian bisa merusak organ tubuh. 

Menurut dia, seseorang bisa terinfeksi kembali atau reinfeksi dan saat bersamaan bisa juga mengalami badai sitokin. Hal inilah yang bisa menyebabkan terjadinya kerusakan organ di dalam tubuh. 

"Apabila nanti sembuh dan terinfeksi lagi, apakah tambah berat, mungkin saja karena kerusakan yang terjadi pada infeksi pertama belum pulih 100 persen. Jadi, recovery 80 persen, tapi ketika infeksi kembali, reaksi yang sama akan timbul, otomatis kerusakan jaringan akan bertambah," jelas Prof Amin.

Sebagaimana diketahui, badai sitokin terjadi ketika tubuh terlalu banyak melepaskan sitokin atau protein, yang  berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Hal ini membuat sel imun justru menyerang jaringan dan sel tubuh sehat, sehingga kondisi dapat menyebabkan peradangan serta kerusakan organ dalam tubuh.

Editor: Siska Permata Sari

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut