Terlalu Banyak Duduk Sebabkan Alzheimer, Begini Cara Mencegahnya
JAKARTA, iNews.id - Di era serba digital seperti sekarang, banyak orang menghabiskan sebagian besar waktu dengan duduk. Entah itu saat bekerja di depan laptop, menonton film, bermain ponsel atau sekadar bersantai.
Namun ternyata kebiasaan duduk terlalu lama dapat meningkatkan risiko penyakit Alzheimer, yaitu gangguan kesehatan otak yang menyebabkan penurunan daya ingat serta kemampuan berpikir. Para ahli menjelaskan meskipun seseorang rutin berolahraga setiap hari, risiko tersebut tetap bisa muncul apabila masih menghabiskan banyak waktu duduk dalam jangka panjang tanpa banyak bergerak.
Dilansir dari Eatingwell, Senin (10/22/2025), bahkan olahraga 30 menit sehari juga belum cukup jika sisanya dihabiskan hanya duduk dalam waktu yang lama. Tubuh butuh pergerakan teratur untuk menjaga aliran darah tetap lancar, termasuk ke otak.
Jika terlalu lama duduk, aliran darah menjadi kurang optimal. Padahal otak sangat membutuhkan suplai oksigen dan nutrisi sehingga pasokannya terganggu, sel-sel otak dapat melemah dari waktu ke waktu.
Selain itu, kebiasaan duduk terlalu lama juga bisa berdampak pada kesehatan jantung dan metabolisme tubuh. Ini dapat memicu peningkatan kadar gula darah dan kolesterol, yang keduanya dikenal sebagai faktor risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.
Untuk itu ada beberapa hal sederhana yang bisa dilakukan untuk mengurangi resiko penyakit Alzheimer:
- Membebaskan diri dari gaya hidup tidak aktif adalah langkah pertama yang kuat mengurangi risiko penyakit Alzheimer.
- Diet Pendukung, karena apa yang dimakan secara langsung berdampak pada otak. Diet dengan menekankan sayuran berdaun hijau, beri, kacang-kacangan, minyak zaitun, biji-bijian, ikan dan unggas sambil membatasi daging merah, dan keju disebut secara signifikan menurunkan risiko Alzheimer.
- Tantang Pikiranmu. Terlibat dalam aktivitas yang merangsang secara mental membantu membangun cadangan kognitif yaitu kemampuan otak untuk menahan kerusakan.
- Prioritaskan Koneksi Sosial, dengan aktif di lingkungan dan memperbanyak relasi, bisa memicu kesehatan kognitif dan menghindari kesepian yanv menjadi salah satu faktor risiko demensia.
- Mengelola Faktor Risiko Kardiovaskular, apa yang baik untuk jantung juga baik untuk otak. Tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes bisa meningkatkan risiko terkena penyakit Alzheimer.
Editor: Dani M Dahwilani