Terlalu Lama Terpapar Sinar Matahari Langsung Bisa Berdampak pada Kesehatan, Ini Bahayanya!
JAKARTA, iNews.id - Cuaca panas ekstrem yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia, rupanya punya dampak tersendiri bagi kesehatan. Terutama bagi Anda yang cukup sering terpapar sinar matahari langsung sehari-hari.
Melansir dari Cordis, Selasa (10/10/2023), sebuah penelitian menemukan bahwa paparan sinar matahari langsung yang berkepanjangan dapat merusak kinerja motorik dan kognitif seseorang. Suhu yang tinggi dapat menyebabkan seseorang merasa lelah.
Berdasarkan penelitian itu, sinar matahari yang terik juga bisa memicu gangguan pada otak. Hal ini dikarenakan paparan sinar matahari yang berkepanjangan dapat merusak sistem kerja otak manusia.
Paparan yang terjadi pada kepala dan leher akan memicu peningkatan suhu inti sebesar 1 derajat celcius dan gangguan signifikan lainnya dari kinerja tugas motorik dan dominasi kognitif.
Salah satu studi dalam jurnal ilmiah mengatakan, kognisi ini mengacu pada kemampuan mental dan proses yang terlibat dalam memperoleh dan memproses informasi yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari, termasuk memori, pengetahuan, penalaran, pemecahan masalah, dan pemahaman.
Selain itu, menurut TheraSpecs seseorang yang terlalu lama terkena paparan sinar matahari juga berdampak terkena migrain. Sebanyak 38 juta orang di Amerika Serikat terkena migrain dengan perkiraan 80 hingga 90 persen di antaranya mengalami sensitivitas yang ekstrem dan seringkali merasa sakit terhadap cahaya.
Sensitivitas migrain ini dapat menghasilkan rasa sakit dan ketidaknyamanan selama terkena serangan bahkan berlama-lama dibawah terik cahaya matahari. Hal itu dikarenakan kecerahan, intensitas, serta panjang selombang cahaya yang dihasilkan.
Salah satu survei terbaru terhadap lebih dari 4.000 orang dengan migrain menunjukkan, bahwa 89 persen di antaranya menjadi sensitif terhadap cahaya.
Ada beberapa pilihan untuk mengobati sensitivitas cahaya terkait migrain yakni dengan menggunakan kacamata hitam berkualitas saat berada di luar ruangan, mengenakan topi, mengganti bola lampu, dan melakukan penyesuaian terhadap lingkungan.
Selain itu, penting juga untuk tetap terhidrasi. Minumlah cukup air putih dan jangan sampai tubuh mengalami dehidrasi.
Editor: Siska Permata Sari