Terungkap, Obat Viagra Bisa Sembuhkan Gangguan Penglihatan

JAKARTA, iNews.id – Gangguan kebutaan menjadi masalah yang serius bagi kebanyakan orang. Namun, hal itu bisa diatasi dengan mengonsumsi viagra atau obat disfungsi ereksi. Apa kaitannya?

Para ilmuwan mengklaim, pil biru kecil tersebut secara aktif memperbaiki mata yang rusak, serta menghentikan risiko kehilangan penglihatan lebih lanjut. Studi tersebut dilakukan oleh para peneliti di Universitas Kolombia di New York. Ya, obat anti-impotensi tersebut dapat menghentikan degenerasi makula terkait usia atau genetik.

Baca Juga

Profil dan Potret Karina Ranau, Istri Epy Kusnandar

Sekira 600.000 orang Inggris terlibat dalam studi tersebut. Mereka rata-rata mengalami gangguan penglihatan sejak muda.

Lima pasien usia lanjut dengan kebutaan mengambil bagian dalam penelitian di Amerika Serikat. Mereka diberi dua pil viagra setiap hari selama dua tahun. Hasil penelitian menunjukkan, ketika rajin minum viagra, pasien dapat mengalami peningkatan penglihatan yang baik.

"Viagra menawarkan potensi signifikan untuk retensi penglihatan dan pemulihan. Perlu dicatat bahwa pasien tetap stabil dalam menjaga kesehatan matanya," ujar salah seorang peneliti, dilansir dari The Sun.

Gangguan penglihatan itu ditengarai dapat menyebabkan kebutaan hanya dalam waktu tiga bulan. Penyakit tersebut biasanya berkembang setelah usia 50 tahun.

Penyebabnya antara lain terjadinya pertumbuhan pembuluh darah baru di atas makula atau area berbentuk oval kecil di bagian belakang mata, padahal diperlukan untuk memilih detail visual dengan jelas.

Di sisi lain, kebocoran cairan dari pembuluh darah juga menyebabkan jaringan parut terbentuk dan merusak penglihatan di pusat mata. Penderitanya akan menunjukkan gejala sulit membaca, menonton televisi, bahkan mengenali wajah orang lain dengan jelas.

Dalam studi itu pula dijelaskan bahwa viagra dapat meningkatkan aliran darah ke seluruh jaringan tubuh. Termasuk ke bagian mata yang bisa membuat Anda mencegah kebutaan. Demikian dimuat Okezone.com, Selasa (14/8/2018).

Editor: Tuty Ocktaviany