Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Faricimab Jadi Terapi Stroke Mata yang Menjanjikan, Ini Faktanya! 
Advertisement . Scroll to see content

Tidak Bisa Sembarangan, Ini Skrining Penting yang Dilakukan Sebelum Jalani Operasi Katarak 

Kamis, 02 Maret 2023 - 00:06:00 WIB
Tidak Bisa Sembarangan, Ini Skrining Penting yang Dilakukan Sebelum Jalani Operasi Katarak 
Skrining penting sebelum jalani operasi katarak (Foto: life healthcare)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Gangguan penglihatan masih menjadi permasalahan utama di Indonesia. Sebagian besar gangguan penglihatan tersebut diakibatkan oleh katarak

Menurut International Agency for the Prevention of Blindness, Indonesia merupakan negara ketiga tertinggi di dunia yang penduduknya terganggu penglihatannya. Pada 2020, sekitar 35 juta penduduk Indonesia terganggu penglihatannya dan 3,7 juta di antaranya buta. Sekitar 80 persen kebutaan disebabkan oleh katarak. 

Adapun penyebab utama katarak adalah proses degenerasi akibat penuaan. Penyebab lainnya meliputi trauma atau kecelakaan, peradangan pada mata, kelainan bawaan, dan kondisi-kondisi lain yang lebih jarang ditemui. 

Ketika katarak sudah menebal, keluhan penglihatan yang kabur pun semakin terasa. Keluhan penglihatan lainnya juga mungkin dirasakan seperti mata silau jika melihat cahaya yang terang, warna jadi terlihat pudar, sensitivitas kontras menurun dan ukuran kacamata menjadi berubah-ubah. 

Skrining Sebelum Operasi Katarak 

Hingga saat ini, operasi menjadi satu-satunya solusi pengobatan untuk mengatasi katarak. Operasi katarak dilakukan untuk meningkatkan tajam penglihatan dengan cara menghilangkan lensa yang keruh pada mata dan digantikan dengan lensa tanam atau IOL (Intra Ocular Lens). 

Untuk dapat memberikan hasil operasi katarak yang optimal, diperlukan beberapa pemeriksaan untuk menentukan apakah Anda bisa melakukan operasi katarak. 

Direktur Primaya Hospital Pasar Kemis, dr. Ida Ayu Purwaningsih mengatakan, sebagai rumah sakit yang mengutamakan keselamatan pasien, dia memberlakukan beberapa tahapan pemeriksaan atau skrining untuk memastikan pasien dalam kondisi yang layak atau tidak berisiko untuk menjalani tindakan operasi. 

"Skrining yang dilakukan antara lain pemeriksaan oleh dokter mata. Apabila hasil diagnosa termasuk kategori katarak, maka dilanjutkan dengan pemeriksaan 
tensi darah dan Gula Darah Sewaktu (GDS),” ujar dr Ida Ayu melalui keterangannya belum lama ini.

dr Ida menambahkan, dari skrining dapat dilihat apakah kondisi kesehatan pasien mendukung untuk dilakukan tindakan operasi. Apabila hasilnya baik, maka lanjut untuk tindakan operasi. Namun, jika hasil kurang baik, peserta akan di-observasi 30 menit dan diberikan obat-obatan. 

"Selanjutnya, jika waktu observasi selesai dan hasilnya tidak ada perbaikan, maka pasien dipulangkan. Dan, pasien yang hasilnya bagus dapat melanjutkan untuk operasi," katanya. 

Dia menjelaskan, contoh rangkaian pemeriksaan dan tes yang wajib dilakukan oleh calon pasien katarak, antara lain EKG (electrocardiogram), yaitu pemeriksaan rekam jantung untuk mendeteksi jika ada kelainan irama jantung. Retinometri, yaitu pemeriksaan kondisi saraf mata sebelum operasi katarak dilakukan. 

Kemudian, specular microscope, yaitu pemeriksaan untuk mengetahui kondisi kornea calon pasien operasi katarak. Biometri  IOL (introokular) master, yaitu pemeriksaan untuk mengetahui ukuran dan jenis lensa implant atau IOL yang akan ditanam menggantikan lensa yang keruh. Selanjutnya, pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kondisi kesehatan calon pasien secara umum. 

Peduli Katarak 

Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat, Primaya Hospital Pasar Kemis bersama Kanwil DJP Banten, Perdami, dan Himpunan mengadakan kegiatan bakti sosial “Operasi Katarak Gratis” di Primaya Hospital Pasar Kemis. Kegiatan ini diikuti oleh 169 peserta berusia 23 hingga 88 tahun yang berdomisili di Banten. 

CEO Primaya Hospital, Leona A. Karnali menuturkan, Dia mendukung penuh program penanggulangan gangguan penglihatan yang dicanangkan oleh pemerintah. "Kami akan terus berupaya untuk terus bertumbuh guna menjangkau masyarakat secara lebih luas. Selain melalui bakti sosial, kami juga terus mengembangkan layanan kesehatan untuk memberikan solusi kesehatan terpercaya bagi masyarakat Indonesia," tuturnya. 

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut