Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Implantasi Artificial Heart Assist Device untuk Gagal Jantung, Apa Kata Dokter?
Advertisement . Scroll to see content

Tidak Hanya Infeksi dan Masa Ovulasi, Ini Penyebab Keputihan yang Wajib Anda Tahu

Minggu, 05 Januari 2020 - 18:16:00 WIB
Tidak Hanya Infeksi dan Masa Ovulasi, Ini Penyebab Keputihan yang Wajib Anda Tahu
Tidak sedikit perempuan yang mengalami keputihan. (Foto: Faluccalinen)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Masalah keputihan memang mengganggu dan tidak sedikit perempuan malu untuk membicarakannya secara terbuka. Padahal, masalah tersebut bisa dicarikan solusinya jika tahu penyebab dari keputihan yang dialami.

Ada beberapa penyebab keputihan yang selama ini tidak banyak diketahui orang. Berikut ini delapan penyebab keputihan, sebagaimana diulas The Healthy, Minggu (5/1/2020).

1. Masa Ovulasi

Keputihan dapat berubah mengikuti siklus bulanan Anda. Menurut Nicole Scott, MD, seorang ob-gyn di Indiana University Health, Indiapolis, perbedaan dapat terlihat dari konsistensi, tekstur, warna, jumlah, dan bau. Saat masa ovulasi, perubahan terhadap cairan keputihan dapat terlihat dengan jelas. Cairan tersebut akan berubah menjadi tipis, licin, dan elastis.

2. Hamil

Kehamilan dapat membuat perubahan terhadap jumlah keputihan yang Anda alami. Masa kehamilan erat hubungannya dengan fluktuasi hormon. Maka dari itu, tidak heran jika Anda menemukan peningkatan terhadap cairan tersebut.

3. Melahirkan

Peningkatan jumlah cairan keputihan dapat menjadi tanda bahwa Anda akan segera memiliki bayi. Keputihan menjadi indikasi persalinan akan dimulai. Namun, tahap awal persalinan tersebut dapat berlangsung lama, mulai dari berhari-hari hingga berminggu-minggu.

4. Infeksi

Bacterial Vaginosis adalah infeksi bakteri yang sangat umum ditandai dengan keputihan berwarna putih keabu-abuan dan memiliki bau amis. Waspadalah jika Anda mengalami tanda-tanda seperti gatal, rasa terbakar, bengkak, sakit, perubahan pada kelamin, dan keputihan yang menyerupai keju cottage. Segera periksakan ke dokter jika Anda mengalami tanda-tanda tersebut.

5. Dehidrasi

Dehidrasi dapat membuat warna urine Anda menguning. Hal ini menyebabkan cairan keputihan juga ikut berwarna kuning. Anda hanya perlu meminum air yang banyak jika ingin terhindar dari kondisi ini.

6. Kanker Langka

Sangat kecil kemungkinannya jika Anda mengalami ini. Namun, kanker tuba fallopi benar-benar ada. Banyak perempuan yang mengabaikan tanda-tanda peningkatan cairan keputihan secara drastis. Jika Anda mengalami hal tersebut, segera hubungi dan periksakan ke dokter.

7. Menopause

Menopause bisa membuat Anda merasa dikendalikan oleh hormon yang sedang bergejolak. Hal tersebut dapat membuat perubahan terhadap cairan keputihan yang dialami, seperti menjadi lebih kering, jumlahnya berkurang, dan membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi.

8. Hal yang Normal

Keputihan bisa menjadi hal yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Indikator normal setiap perempuan berbeda, tapi cairan tersebut akan berubah menjadi putih tepat sebelum menstruasi. Selain itu, Anda tetap harus memperhatikan perubahan yang terjadi untuk memahami apa yang normal untuk diri Anda. Demikian dikutip dari Okezone.

Editor: Tuty Ocktaviany

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut