Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Cuaca Panas Ekstrem Jadi Ancaman Serius untuk Anak-Anak, Dehidrasi hingga DBD!
Advertisement . Scroll to see content

Tips Penting bagi Orang Tua, Begini Cara Bantu Stimulus Belajar Berjalan Buah Hati 

Sabtu, 17 Juni 2023 - 20:05:00 WIB
Tips Penting bagi Orang Tua, Begini Cara Bantu Stimulus Belajar Berjalan Buah Hati 
Cara berikan stimulus kepada bayi baru berjalan (Foto: Today's parent)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Berjalan adalah salah satu momen yang paling dinantikan para orang tua. Kemampuan berjalan menandakan si kecil telah berkembang menjadi seorang balita. 

Setiap anak mulai belajar berjalan pada waktu yang berbeda-beda. Beberapa anak sudah mampu berjalan dengan lancar pada usia 14 bulan, sementara yang lain baru bisa melakukannya pada usia 17 bulan. 

Umumnya, anak mulai menunjukkan tanda-tanda siap untuk belajar berjalan pada usia 9-12 bulan. Perkembangan motorik bayi ditandai dengan serangkaian tonggak postural, duduk pada usia sekitar 6 bulan, tangan dan lutut merangkak pada usia 8,5 bulan, dan berjalan pada usia 12 bulan. 

Ibu perlu memberikan perhatian lebih di masa-masa tersebut, salah satunya membantu menstimulus waktu belajar berjalan si kecil. 

Dokter spesialis anak dari RS Cinta Kasih Jakarta, dr. Fellycia Trie W menjelaskan, anak usia 12 hingga 19 bulan rata-rata melakukan 2.368 langkah dan jatuh 17 kali per jam. Ada 3 hal yang harus diperhatikan dalam menstimulus belajar berjalan si kecil. 

Pertama, jumlah frekuensi belajar berjalan. Jumlah latihan akan membantu otot lebih kuat pada kaki, sehingga meningkatkan keseimbangan dan menjaga koordinasi gerakan kaki yang dapat membantu si kecil berjalan mandiri lebih awal. 

Kedua, melakukan pijat pada si Kecil. Pijat bayi sebagai salah satu kebutuhan dasar yang harus diberikan kepada si Kecil untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya, seperti motorik dan fisiologis tubuh melalui sistem saraf, sistem peredaran darah, sistem saluran cerna dan metabolisme tubuh. 

Ketiga, ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman. Saat Ibu membantu si kecil belajar berjalan, pastikan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman baginya.  

"Salah satunya dengan memilih popok yang lebih tipis dan tidak menggumpal, sehingga kaki si Kecil tidak terhalang oleh popok yang menggembung saat berlatih,” kata Fellycia, melalui keterangannya belum lama ini.

Saat dikenakan, popok merupakan bagian besar di antara kedua kaki si kecil. Hal ini berpotensi memperburuk keseimbangan bayi dan menunjukkan pola gaya berjalan yang kurang matang sehingga si kecil lebih banyak salah langkah dan jatuh saat memakai popok. 

Oleh karena itu, popok harus membuat si kecil nyaman sehingga tidak menjadi gangguan biomekanik saat belajar berjalan. 

CEO Makuku, Jason Lee menyampaikan, Makuku menciptakan popok super tipis dengan ketebalan hanya 1,6 mm untuk memberikan kenyamanan dan membantu sikap keseimbangan yang baik saat si Kecil belajar berjalan. 

"Inti struktur SAP (Super Absorbent Polymer) pada Makuku SAP Diapers Slim Care tidak menjadikan popok menggumpal pada satu titik, sehingga penyerapan cairan lebih merata dan menjaga permukaan tetap kering," kata Jason. 

Dia menjelaskan, teknologi inti penyerap SAP memiliki daya serap yang lebih tinggi, tidak menyebabkan osmosis balik dengan struktur 3D hexagonal sehingga mengurangi frekuensi kontak langsung popok dengan kulit. 

"Permukaan yang berongga dan berstruktur 3D tentu akan mengurangi gesekan popok dan sirkulasi udara tetap terjaga selama pemakaian popok,” tuturnya.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut