Uji In Vitro Ungkap Habbatussauda dan Madu Bisa Hambat Replikasi Virus
JAKARTA, iNews.id - Herbal habatussaudda atau dikenal sebagai jintan hitam telah digunakan sejak ratusan tahun dan dipercaya bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Bahkan, kombinasi madu dan habbatussauda juga terbukti efektif mempercepat proses pemulihan pada pasien Covid-19.
Efektivitas madu dan habbatussauda tersebut dibuktikan dengan studi in vitro yang dilakukan di Mesir. dr. Afifah K. Vardhani, Tim Edukasi Media Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), mengatakan hingga saat ini belum ada protokol pengobatan yang efektif dalam mengelola infeksi Covid-19.
Namun, beberapa herbal seperti habbatussauda terbukti memiliki potensi terapeutik terhadap infeksi virus, sehingga dapat dipertimbangkan sebagai terapi tambahan pada pasien Covid-19.
“Habbatussauda mengandung senyawa aktif utama yaitu thymoquinone yang memiliki aktivitas antioksidan, anti-inflamasi, antivirus, anti mikroba, dan imunomodulator. Berdasarkan studi in vitro di Mesir, thymoquinone pada habbatussauda menunjukkan aktivitas antivirus terhadap virus SARS-CoV-2, serta mampu menghambat replikasi virus,” kata dr. Afifah, dalam siaran pers yang diterima iNews.id
Lebih jauh, dr. Afifah menjelaskan herbal yang terkenal dengan julukan ‘Penyembuh Segala Macam Penyakit’ ini juga teruji secara klinis bisa meningkatkan respon imun, mengurangi respon peradangan, dan membantu mengurangi efek samping dari konsumsi obat-obatan medis. Hal yang sama juga berlaku untuk madu.
“Studi in vitro menunjukkan komponen chrysin, kaempferol, dan quercetin pada madu mampu menghambat masuknya virus ke sel inang dan menghambat replikasi virus. Uji praklinik ini juga menyebutkan bahwa chrysin dan kaemferol membantu menghambat peradangan pada paru-paru,” tuturnya lagi,
Editor: Dyah Ayu Pamela