Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : RSAL Soekantyo Jahja Lanudal Juanda Layani Vaksinasi bagi Masyarakat Umum
Advertisement . Scroll to see content

Vaksin Tak Merata, WHO Sebut Negara Miskin Sangat Kekurangan Dosis

Senin, 28 Juni 2021 - 19:23:00 WIB
Vaksin Tak Merata, WHO Sebut Negara Miskin Sangat Kekurangan Dosis
Distribusi vaksin belum merata di negara miskin. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Badan Kesehatan Dunia (WHO) masih menyoroti tidak meratanya pasokan vaksin Covid-19 di berbagai negara di dunia. WHO bahkan meminta kepada negara-negara kaya di dunia, untuk segera mendonorkan vaksin Covid-19 pada negara-negara miskin yang sangat membutuhkannya pada keadaan darurat seperti saat ini.

WHO merujuk pada langkah kurang tepat dari negara maju dan kaya di dunia yang memicu kegagalan global. Sebab, alih-alih menyalurkan vaksin Covid-19 pada negara-negara miskin yang kekurangan stok dosis vaksin. Negara-negara kaya dengan stok vaksin berlimpah tersebut, justru malah memvaksinasi masyarakat golongan usia muda, yang dinilai tak beresiko besar terhadap Covid-19.

“Situasi di Afrika, di mana infeksi baru dan kematian melonjak hampir 40 persen pekan lalu dibandingkan pekan sebelumnya ini sangat berbahaya, seiring virus varian Delta menyebar secara global. Sebagai komunitas dunia global kita gagal, ” ujar Direktur Jenderal WHO,  Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip iNews.id dari Reuters, Senin (28/6/2021).

Lebih jauh, Tedros mengecam kelakuan negara-negara kaya yang tidak disebutkan namanya tersebut karena enggan berbagi dosis dengan negara-negara berpenghasilan rendah alias miskin. Dia mencontohkan dengan situasi dengan krisis HIV/AIDS, ketika beberapa orang berpendapat bahwa negara-negara Afrika tidak dapat menggunakan perawatan kesehatan yang rumit.

“Masalahnya sekarang adalah pasokan, berikan saja vaksinnya kepada kami. Perbedaannya adalah antara si kaya dan si miskin yang sekarang benar-benar mengekspos ketidakadilan dunia kita. Ketidakadilan dan ketidaksetaraan, mari kita hadapi itu," ujarnya lagi. 

Diketahui, bersama aliansi vaksin GAVI, WHO saat ini sedang menjalankan program COVAX, program pemberian vaksin Covid-19 secara gratis dari para negara donatur ke berbagai negara miskin dan berkembang di dunia. 

Adapun program COVAX diketahui sampai saat ini sudah mengirimkan 90 juta dosis vaksin Covid-19 ke 132 negara sejak Februari 2021. Namun kini, terkendala masalah soal pasokan besar-besaran, sejak India sebagai salah satu negara produsen vaksin menangguhkan ekspor vaksinnya. 

Dari keterangan penasihat senior WHO, Bruce Aylward, bulan ini COVAX tidak mempunyai pasokan vaksin Covid-19. 

“Kami melalui COVAX bulan ini nol dosis vaksin AstraZeneca, nol dosis vaksin SII (Serum Institute of India), dan nol dosis vaksin J&J (Johnson & Johnson). Situasinya sekarang sangat buruk,” kata Bruce.

Editor: Dyah Ayu Pamela

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut