Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 131.393 Orang Indonesia Kena DBD Sepanjang 2025, Karawang Mendominasi!
Advertisement . Scroll to see content

Varian Arcturus Sudah Masuk Indonesia dan Disebut Mudah Menular, Kemenkes Sarankan Masyarakat Lakukan Ini

Jumat, 14 April 2023 - 13:28:00 WIB
Varian Arcturus Sudah Masuk Indonesia dan Disebut Mudah Menular, Kemenkes Sarankan Masyarakat Lakukan Ini
Covid-19 varian arcturus saat ini sudah masuk ke Indonesia, Kemenkes imbau masyarakat lakukan sejumlah pencegahan ini! (Foto: Ilustrasi)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Covid-19 varian arcturus saat ini sudah masuk ke Indonesia dengan jumlah dua kasus. Sebelumnya, varian tersebut muncul di India dan menyebabkan lonjakan kasus.

Terkait dengan masuknya varian arcturus, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengimbau agar masyarakat melakukan langkah-langkah pencegahan atau perlindungan. Caranya yakni dengan melakukan vaksinasi booster Covid-19.

Vaksinasi booster ini dilakukan untuk meningkatkan kembali sistem kekebalan tubuh atau imunitas. Hal tersebut dipaparkan Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi, MEpid.

Dia mengatakan, masyarakat bukan hanya membutuhkan booster, tetapi juga tetap menjaga protokol kesehatan (prokes). Tujuannya, untuk melindungi diri dan orang lain dari penularan virus SARs-COV-2.

Terlebih, mereka yang sakit atau sedang merawat orang sakit. "Himbauan booster, pakai masker kalau sakit batuk pilek atau merawat orang sakit," kata dr Nadia pada Jumat (14/4/2023).

Dia juga menambahkan agar masyarakat juga memperhatikan penyakit bawaan atau komorbid. Hal ini mengingat gejala dari Covid-19 beragam dan bisa lebih berat untuk kelompok rentan.

"Kendalikan komorbid maksudnya, dan jaga penyakit komorbid," jelas dr Nadia

Sebagai informasi, gejala dari dua kasus Covid-19 varian arcturus yang ada di Indonesia yakni ringan dan berat. Mulai dari batuk dan pilek, kemudian sampai ada yang mual, muntah, serta sakit kepala.

Hal tersebut disampaikan dr Ngabila Salama, selaku Kepala Seksi Surveilans Epidemiolog dan Imunisasi Dinkes Provinsi DKI Jakarta, Dia menjelaskan kasus dengan gejala ringan itu memiliki riwayat perjalanan luar negeri, India. 

"Ya, India. Tiba di Jakarta 16 Maret 2023 merupakan pasien pertama berjenis kelamin laki-laki berusia 56 tahun. Sementara kasus kedua,  Tidak ada riwayat perjalanan LN (Luar Negeri) merupakan wanita yang ngekos di Jakarta Utara," ujar dr Ngabila 

"Kasus satu, gejala ringan (batuk, pilek, nyeri otot). Kedua, gejala demam menggigil, mual muntah, sakit kepala, sakit tenggorokan, batuk kering, anosmia (pas dirawat di RS baru muncul anosmia) dan dirawat di RS 6 hari dan sudah sembuh saat ini," kata dr Ngabila

Varian arcturus atau XBB.1.16 ini pertama kali terdeteksi di Pune pada bulan Februari 2023 dan dikatakan dengan cepat menggantikan strain yang dominan di negara tersebut. Lalu, secara resmi disebut sebagai XBB.1.16 pada 5 Maret, sub-varian yang dikenal cepat mentransmisikan atau mudah menular.

Editor: Siska Permata Sari

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut