Viral Banyak Anak Indonesia Cuci Darah, Ketua IDAI Pastikan Jumlah Kasus Masih Wajar
JAKARTA, iNews.id - Media sosial diramaikan dengan kabar kasus cuci darah yang melonjak di kalangan anak-anak. Tapi, data yang dimiliki Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menunjukkan kondisi sebaliknya.
Ya, menurut IDAI, tidak terjadi lonjakan kasus cuci darah secara mendadak di kalangan anak-anak. Artinya, tidak ada peningkatan kasus penyakit gagal ginjal pada anak di Indonesia.
"Jadi kalau disebut terkait lonjakan kasus yang signifikan pada masalah ginjal anak, itu tidak, ya. Karena pada faktanya, teman-teman dokter anak ginjal di daerah gak melaporkan lonjakan kasus yang mendadak," ujar Ketua Umum IDAI dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), dalam wawancara eksklusif di program One on One SINDONews TV, Jumat (2/8/2024).
Dokter Piprim melanjutkan, sejauh ini, jumlah kasus gagal ginjal pada anak di Indonesia masih dalam kategori wajar.
Bicara soal fenomena anak-anak banyak yang cuci darah dan viral di media sosial, menurut dr Piprim, kebanyakan dari pasien anak itu merupakan pasien cuci darah dengan penyakit ginjal bawaan sejak lahir. Itu yang membuat mereka harus melakukan cuci darah secara berulang dan seumur hidup.
"Jadi, jumlah kasusnya itu masih wajar. Wajar dalam arti, ya, akan ada bayi atau anak yang mengalami kelainan bawaan ginjal pada saat dia lahir," ungkap dr Piprim.
"Nah ini kalau dikumpulkan dalam satu rumah sakit melalui cuci darah, dan cuci darahnya terus seumur hidup, kan jadi kumulatifnya banyak, terekspos lah," katanya.
Belakangan heboh tren peningkatan kasus anak-anak melakukan cuci darah. Dikatakan di sana, kasusnya banyak terjadi di Rumah Sakit Dokter Cipto Mangunkusumo (RSCM) hingga Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Editor: Muhammad Sukardi