Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Buntut Keracunan Massal MBG, Kepala SPPG Bandung Barat Dinonaktifkan dan Operasional Dihentikan
Advertisement . Scroll to see content

Viral Keracunan usai Makan Ikan Hiu, Ini Kata Dokter

Kamis, 25 September 2025 - 17:30:00 WIB
Viral Keracunan usai Makan Ikan Hiu, Ini Kata Dokter
Ilustrasi anak mengalami keracunan usai makan ikan hiu. (Foto: Ilustrasi AI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Anak-anak di Ketapang, Kalimantan Barat, keracunan diduga usai menyantap ikan hiu goreng. Menjadi pertanyaan sekarang, apakah ikan hiu dapat memicu keracunan? 

Dijelaskan Dokter Spesialis Anak dr Yogi Prawira, SpA, Subs ETIA (K), ikan hiu dapat memicu keracunan jika dikonsumsi. Penyebabnya, daging ikan hiu berpotensi terkontaminasi logam merkuri yang tinggi. 

"Laut Indonesia ini sangat kaya, tapi juga polutan yang ada berisiko menyebabkan jenis-jenis ikan tertentu mengalami akumulasi zat bersifat toksin, termasuk logam merkuri," papar dr Yogi dalam konferensi pers virtual Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Kamis (25/9/2025). 

"Misalnya saja pada ikan tuna, ikan hiu. Makanya, akumulasi merkuri di ikan bisa lebih tinggi dibandingkan spesies ikan lainnya," tambahnya. 

Karena itu, dr Yogi menyarankan untuk tidak menyantap ikan hiu. "Tidak disarankan diberikan untuk anak," ujarnya. 

Diberitakan sebelumnya, beberapa anak mengalami keracunan diduga usai makan ikan hiu goreng. Mereka mengeluhkan sakit perut lalu muntah sebelum akhirnya dirujuk ke rumah sakit. 

Sebagai informasi, kenali gejala keracunan makanan yang harus menjadi perhatian bersama. Berikut ini penjelasannya menurut dr Yogi. 

Gejala Keracunan Makanan 

Mual
Muntah
Nyeri perut
BAB cair
BAB berdarah
Demam 
Nyeri kepala atau pusing
Pandangan kabur
Kelemahan anggota gerak
Kesemutan

Selain itu, perlu dipahami bahwa individu yang mengalami keracunan umumnya dehidrasi. Gejala dehidrasi antara lain mulut kering, kehausan terus menerus, pusing, berkemih lebih sedikit, warna air kemih lebih pekat, dan lemas.

Editor: Muhammad Sukardi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut