Waspada Diabetes, Ini Jumlah Gula yang Aman Dikonsumsi Setiap Hari
JAKARTA, iNews.id - Obesitas di Indonesia menjadi salah satu masalah nutrisi yang serius. Sebab, kegemukan yang diakibatkan oleh kelebihan gizi dapat menyebabkan penyakit-penyakit tak menular serius seperti diabetes, hipertensi, stroke hingga masalah jantung.
Berdasarkan Pemantauan Status Gizi (PSG) Kementerian Kesehatan tahun 2017, sekitar 25,8 persen penduduk dewasa tergolong obesitas. Angka ini meningkat jika dibandingkan tahun 2016 yang mana hanya ada sekira 10,6 persen. Tetapi, apa hubungannya dengan konsumsi gula?
Gula dan obesitas memiliki satu benang merah tersendiri. Pakar Nutrisi sekaligus Guru Besar di Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS menjelaskan alasannya.
"Kalau kita mengonsumsi banyak gula, risiko obesitas semakin besar, karena ternyata gula menekan hormon leptin sehingga bisa menyetop rasa kenyang dalam tubuh," kata Ali saat di Senayan, Jakarta, baru-baru ini.
Ali menjelaskan, kondisi tersebut membuat tubuh selalu merasa lapar dan timbul keinginan mengambil camilan, sehingga memicu terjadinya kegemukan. Nah, jika konsumsi gula berlebihan bisa memicu obesitas dan diabetes, lalu berapa jumlah konsumsi gula yang aman bagi tubuh?
"Berapa sih kita harus konsumsi gula dalam sehari? Kalau rekomendasi Departemen Kesehatan (Depkes) 50 gram per hari. Kalau mengikuti WHO (World Health Organization), 25 gram per hari," jelas dia.
Sementara itu, dalam satu sendok makan gula pasir saja terdapat 12-13 gram gula. "Soft drink, misalnya itu rata-rata mengandung 33 gram gula, melebihi batasan dari WHO. Tetapi konsumsi gula itu oke-oke saja asalkan tidak berlebihan," ucapnya.
Sebab di balik risiko itu semua, mengonsumsi gula dalam jumlah wajar dapat memberikan manfaat bagi tubuh. Misalnya, sebagai bahan bakar tubuh dan sumber energi.
Editor: Tuty Ocktaviany