Waspada Fase Kritis pada Pasien DBD, Dampaknya Pendarahan hingga Kematian
JAKARTA, iNews.id - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia masih menjadi perhatian serius. Sebab, hingga minggu ke-17 tahun 2024, tercatat 88.593 kasus DBD dengan 621 kasus kematian di Indonesia.
Bahkan berdasarkan laporan, dari 456 kabupaten/kota di 34 provinsi, kematian akibat DBD terjadi di 174 kabupaten/kota di 28 provinsi.
Spesialis dokter anak Nunki Andria Samudra mengatakan, DBD adalah penyakit yang mengancam jiwa dan mengintai setiap orang. Seseorang bisa terinfeksi DBD lebih dari sekali, dan infeksi berikutnya berisiko lebih parah, bahkan bisa berujung pada kematian.
"Apalagi, menurut data Kementerian Kesehatan, setiap hari, dua orang meninggal karena DBD. Untuk itu, kita semua perlu lebih waspada, terutama pada pagi dan sore hari saat nyamuk biasanya menggigit, yaitu waktu di mana kita paling aktif," kata Dokter Nunki dalam acara talk show “Bye Bye DBD: 3M Plus dan Vaksin DBD Cara Terkini Terhindar dari Demam Berdarah".
Menurut dr Nunki, DBD bukan hanya masalah individu, tetapi masalah komunitas. Risiko DBD lebih tinggi di daerah yang padat penduduknya seperti daerah permukiman perkotaan. "Orang yang terinfeksi dengue tidak hanya berisiko terhadap kesehatannya sendiri, tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue.