Waspada Heatstroke saat Ibadah Haji, Begini Cara Mencegahnya
JAKARTA, iNews.id - Cuaca panas yang ekstrem dapat membahayakan kesehatan dan berisiko menimbulkan heatstroke. Ini adalah suatu kondisi di mana darah tidak dapat mengalir sampai ke kepala lantaran tubuh tak mampu menoleransi paparan suhu panas dari sengatan matahari.
Heatstroke, umumnya terjadi di negara-negara dengan cuaca ekstrem seperti India dan Arab Saudi. Oleh sebab itu, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI dr Eka Jusup Singka meminta jamaah haji agar mewaspadai heatstroke.
"Darah tidak jalan, tidak ada yang memompa sampai ke kepala. Kalau di Indonesia kasus heatstroke nggak ada, dokter di Indonesia nggak pernah lihat adanya heatstroke. Adanya di sana (Arab Saudi)," kata Eka Jusup, seperti dikutip dari siaran pers, Rabu (3/7/2019).
Dia menjelaskan, akibat yang paling fatal dari heatstroke adalah meninggal dunia. Hal ini karena heatstroke dinamakan total organ failure, yang mirip seperti gagal ginjal, gagal jantung, dan gagal otak.
Sebelumnya, kasus heatstroke pada jamaah haji Indonesia, pertama kali muncul pada 2015. Namun saat ini, tidak ada korban meninggal.
"Heatstroke itu cara cegahnya harus banyak minum air putih. Yang paling penting banyak minum, itu Insya Allah tidak heatstroke," kata dia.
Pencegahan lain yang dapat dilakukan oleh para jamaah haji saat cuaca panas ekstrem adalah menggunakan payung dan cukup terhidrasi dengan minum air putih. Pihak Kementerian Kesehatan telah menyiagakan Tim Promotif Preventif (TPP) di Arab Saudi untuk mencegah terjadinya penyakit pada jamaah haji, termasuk heatstroke.
Saat ini suhu di Arab Saudi mencapai 46 derajat Celsius. Namun kemungkinan, suhu tertinggi di sana bisa mencapai 50 derajat Celsius.
"Kalau jamaah haji proaktif pakai payung, perbanyak minum air putih, tidak masalah. Yang harus dikendalikan dari suhu setinggi itu adalah kitanya," kata dia.
Editor: Tuty Ocktaviany