WHO: Rate Vaksinasi Afrika Terendah dan Amerika Utara yang Tertinggi
JAKARTA, iNews.id - Immunization Officer WHO Indonesia, dr. Olivi Silalahi, MSc, mengungkapkan hingga 7 Juni 2021 sebanyak 2,3 milyar penduduk di seluruh dunia telah mendapatkan vaksin Covid-19. Dari total 2,3 milyar, sebanyak 800 juta penduduk dunia telah mendapatkan minimal satu dosis vaksin.
Di samping itu WHO juga melaporkan hingga 7 Juni 2021 konfirmasi kasus Covid-19 mencapai 173 juta kasus dengan 3,7 juta kematian. Sehingga masalah Covid-19 menjadi beban dunia.
“Saat ini WHO belum berhasil memberikan vaksin secara merata ke banyak negara. Kalau melihat data, ternyata negara di Afrika memiliki rate vaksinasi yang paling rendah sekira 2 orang per 100 penduduk. Kalau dibandingkan dengan negara di Amerika Utara, mereka telah berhasil memvaksinasi sekira 62 orang per 100 penduduk,” ujar dr. Olivi, saat Dialog Perkembangan Vaksin di Indonesia, Selasa (8/6/2021).
Mirisnya, hingga saat ini masih ada enam negara di dunia yang sama sekali belum memulai vaksinasi Covid-19. Oleh sebab itu Director general WHO, dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus pada 28 Mei 2021 sempat memanggil seluruh pemimpin dunia untuk bersama-sama mendorong vaksinasi Covid-19. Tujuannya agar bisa menjangkau seluruh negara dan masyarakat terutama kelompok prioritas.
“Targetnya minimal 10 persen populasi di setiap negara pada September 2021 mendapatkan vaksinasi Covid-19 dan minimal 30 persen penduduk suatu negara untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 pada Desember 2021. Sehingga ini akan terus kita dorong dan semoga Indonesia bisa mencapai target ini,” kata dr. Olivi.
Lebih jauh, Olivi menjelaskan bahwa saat ini WHO mengutamakan pemberian guidence, evidence, dan juga technic assistant untuk mengembangkan dan juga mendampingi negara dalam merumuskan road map. Sehingga setiap negara bisa mengembangkan perencanaan yang baik untuk vaksinasi Covid-19 terutama menargetkan kelompok prioritas.
“WHO bekerjasama dengan COVAX Facility yang tugasnya memastikan distribusi vaksin ke seluruh dunia merata. Ini terus kita kembangkan bersama international partner. WHO juga mendukung pengembangan vaksin agar bisa memenuhi kebutuhan semua negara,” tuturnya.
Editor: Dyah Ayu Pamela