Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kasus Kematian akibat Covid di Shanghai Bertambah Lagi, Pakar Sarankan China Pakai Vaksin mRNA
Advertisement . Scroll to see content

WHO Rekomendasi Minum Pil Pfizer untuk Pasien Covid-19 Gejala Ringan

Sabtu, 23 April 2022 - 11:05:00 WIB
WHO Rekomendasi Minum Pil Pfizer untuk Pasien Covid-19 Gejala Ringan
Pil Pfizer. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pasien Covid-19 dengan gejala ringan agar mengonsumsi obat pil Covid-19 Pfizer. Obat tersebut  dikenal sebagai pil antivirus Covid-19 Pfizer Paxlovid 

Para ahli WHO dalam jurnal medis BMJ menyebutkan, kombinasi nirmatrelvir dan ritonavir dari farmasi AS Pfizer ini adalah "pilihan teratas" pengobatan untuk orang-orang yang tidak divaksinasi, lanjut usia, atau dengan gangguan kekebalan dengan Covid-19.

Akan tetapi, badan PBB memperingatkan adanya ketidaksetaraan dalam akses, hal tersebut terlihat dengan vaksin Covid-19 kembali membuat negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah yang masih mengantre.

Untuk pasien yang sama, WHO pun membuat rekomendasi bersyarat dari obat antivirus remdesivir yang dibuat oleh perusahaan biotek AS Gilead, meskipun sebelumnya sempat menentang rekomendasi obat ini. WHO juga merekomendasikan Paxlovid dibandingkan remdesivir, serta melebihi pil molnupiravir Merck dan antibodi monoklonal.

“(Perawatan Pfizer secara oral mencegah rawat inap lebih) sebagai alternatif yang tersedia, lebih sedikit kekhawatiran sehubungan dengan bahayanya dibandingkan molnupiravir. Serta lebih mudah diberikan daripada remdesivir dan antibodi intravena,” kata para ahli WHO, dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (23/4/2022)

Rekomendasi baru berasarkan temuan dari dua percobaan yang melibatkan hampir 3.100 pasien yang menunjukkan bahwa Paxlovid mengurangi risiko masuk rumah sakit hingga 85 persen. Selain itu, pada temuan dari dua percobaan yang melibatkan hampir 3.100 pasien, menunjukkan bahwa Paxlovid mengurangi risiko masuk rumah sakit hingga 85%. 

Uji coba tersebut juga menunjukkan tidak ada perbedaan penting dalam kematian, dan sedikit atau tidak ada risiko efek samping yang mengarah pada penghentian obat. Para ahli WHO pun menolak memberikan pendapat untuk pasien dengan bentuk penyakit parah karena kurangnya data.

Editor: Dyah Ayu Pamela

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut