Yenny Wahid Beberkan Program Unggulan Ganjar-Mahfud, Pastikan Masyarakat Sehat dan Kuat
JAKARTA, iNews.id - Dewan Penasihat TPN Ganjar-Mahfud Zannuba Ariffah Chafsoh dikenal sebagai Yenny Wahid ikut Jalan Sehat Bareng di Jombang, Jawa Timur. Dalam kesempatan ini, dia juga membeberkan program unggulan.
Putri Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) melepas Jalan Sehat yang diikuti ribuan masyarakat. Dalam sambutannya, Yenny menyampaikan, olahraga harus dilakukan agar memiliki raga sehat dan mental kuat.
"Masyarakat yang kuat dimulai dari tubuh yang sehat. Dan ke depan kita berharap negara kita akan lebih kuat lagi, dimulai dari masyarakat yang kuat dan sehat," ujar Yenny Wahid saat melepas rombongan peserta.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Wahid Foundation ini mengungkapkan, kendala yang dihadapi masyarakat modern saat ini adalah kurang gerak.
"Padahal masyarakat yang sehat harus dimulai dari setiap individu yang memiliki jiwa yang sehat dan raga juga sehat," ujarnya.
Kendati demikian, Yenny mengungkapkan, pasangan capres dan cawapres nomor urut 03 Ganjar Pranowo - Mahfud MD memiliki program unggulan yang memastikan, elemen masyarakat sehat dan kuat.
"Nah itu dimulai dari gizi yang baik, lalu kemudian pemeliharaan kesehatan yang baik, penyediaan faskes, penyediaan layanan kesehatan tiap desa misalnya. Jadi penekanan pada individu yang kuat masyarakat yang sehat menjadi salah satu program unggulan dari Ganjar-Mahfud," tuturnya.
Untuk diketahui, pasangan Ganjar- Mahfud merancang 21 Program Sat Set, yang terdiri atas tiga program Sehat, 5 program Terampil, dan 10 program Berdaya dan 3 program sebagai fondasi. Implementasi ke-21 program tersebut akan mewujudkan Indonesia Unggul pada 2045.
Adapun 3 program Sehat meliputi peningkatan fasilitas kesehatan di desa, kesejahteraan tenaga kesehatan, dan penyediaan hunian layak. Ini akan mencakup inisiatif seperti '1 Desa, 1 Fasilitas Kesehatan (Faskes), dan 1 Tenaga Kesehatan (Nakes)', peningkatan kesejahteraan kader Posyandu, dan program 'Rumah Kita' untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
Editor: Dini Listiyani